Sekitar 200 personel Marinir (AS) dikerahkan ke negara bagian pada Kamis (3/7) waktu setempat. Pengerahan itu dimaksudkan untuk memberikan dukungan administratif dan logistik bagi operasi penggerebekan imigrasi yang terjadi di negara bagian yang ada di wilayah selatan AS tersebut.
Pengerahan tersebut, seperti dilansir AFP, Jumat (4/7/2025), merupakan putaran pertama dari beberapa putaran yang diminta oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS untuk membantu badan Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) memfasilitasi tindakan keras Presiden terhadap para migran.
Penindakan keras para migran, terutama migran ilegal di AS, menjadi prioritas utama masa jabatan kedua Trump.
Menteri Pertahanan (Menhan) , menurut para pejabat AS, telah menyetujui mobilisasi hingga 700 tentara, dengan pengerahan tambahan yang direncanakan untuk negara bagian Louisiana dan Texas.
“Para anggota yang berpartisipasi dalam misi ini akan melakukan tugas yang sama sekali bukan penegakan hukum di dalam fasilitas ICE,” sebut Komando Utara AS dalam pernyataannya.
“Peran mereka akan difokuskan pada tugas-tugas administratif dan logistik, dan mereka secara khusus dilarang melakukan kontak langsung dengan individu-individu yang berada dalam tahanan ICE atau terlibat dalam aspek apa pun dari rantai penahanan,” jelas pernyataan itu.
Awal pekan ini, Trump mengunjungi pusat penahanan migran baru di Florida, yang disebut “Alligator Alcatraz”, yang dapat menampung hingga 1.000 orang.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Pengerahan Marinir AS ini juga dilakukan sebulan setelah Trump memerintahkan pengerahan 4.000 personel Garda Nasional dan 700 Marinir ke Los Angeles, California, sebagai respons atas protes terhadap penggerebekan imigrasi yang dilakukan oleh ICE.
Para pejabat negara bagian California mengkritik keras Trump atas penggunaan militer, dengan mengatakan bahwa hal semacam itu meningkatkan aksi protes yang seharusnya dapat ditangani oleh penegak hukum setempat.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Namun pemerintahan Trump bersikeras bahwa pengerahan itu diperlukan untuk meredakan kerusuhan dan melindungi properti serta para personel federal AS.
Pengerahan Marinir AS ini juga dilakukan sebulan setelah Trump memerintahkan pengerahan 4.000 personel Garda Nasional dan 700 Marinir ke Los Angeles, California, sebagai respons atas protes terhadap penggerebekan imigrasi yang dilakukan oleh ICE.
Para pejabat negara bagian California mengkritik keras Trump atas penggunaan militer, dengan mengatakan bahwa hal semacam itu meningkatkan aksi protes yang seharusnya dapat ditangani oleh penegak hukum setempat.
Namun pemerintahan Trump bersikeras bahwa pengerahan itu diperlukan untuk meredakan kerusuhan dan melindungi properti serta para personel federal AS.