3 Marketing Judol di Priok Sasar Pedagang hingga Buruh Bongkar Muat Ikan

Posted on

, Jakarta Utara, mengamankan 3 orang marketing judi online. Pelaku mempromosikan judi online kepada pedagang hingga buruh bongkar muat ikan di pasar.

“Operasional di pasar, menyasar buruh bongkar muat ikan, pegawai pasar dan masyarakat sekitar,” kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP I Gusti Ngurah Putu Krisnha Narayana kepada wartawan, Selasa (3/6/2025).

Gusti mengatakan pelaku beraksi sekitar satu tahun. Pelaku mempromosikan judi online dari mulut ke mulut.

“Ada yang beroperasi 3 bulan dan ada yang sudah setahun, sembunyi-sembunyi pemasaran mulut ke mulut,” jelasnya.

Pelaku diduga mendapatkan keuntungan 10% jika pemasang menang judi online. Sejauh ini, pelaku meraup untuk hingga Rp 10 juta selama melancarkan aksinya.

“Fee dari pihak judol masih didalami, tapi apabila pemasang menang maka akan ada fee 10% dari hasil kemenangan. Keuntungan yang didapat mencapai Rp 5-10 jutaan dari operasional selama setahun,” tutur dia.

Polisi mengungkap alasan pelaku mempromosikan judi online. Salah satu faktor utama adalah masalah ekonomi.

“Faktor ekonomi, pekerjaannya mudah tinggal butuh HP dan akses internet kemudian membantu para penjudi yang hendak memasang taruhan, karena biaya buka akun pada web harus ada deposit, sementara bagi penjudi kelas bawah hal tersebut sulit dicapai,” jelasnya.

Sebelumnya, Polres Pelabuhan Tanjung Priok membongkar praktik judi online selama periode bulan Mei. Sebanyak tiga orang selaku marketing situs judi online pun turut diamankan.

“Tiga pelaku yang berperan sebagai marketing judi online,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Martuasah H Tobing, kepada wartawan, Selasa (3/6/).

Martuasah menjelaskan tiga orang yang diamankan yakni L alias B, MY dan PR. Dia menyebut ketiganya merupakan marketing dari 3 situs judi online.

Tonton juga “Puan Minta Budi Arie Klarifikasi soal Judol: Jangan Bicara Sembarangan” di sini: