Presiden (AS) mengancam tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap negara-negara yang dianggap mendukung apa yang disebutnya sebagai “kebijakan anti-Amerika” dari kelompok . Apakah termasuk Indonesia?
“Setiap negara yang memihak kebijakan Anti-Amerika BRICS, akan dikenakan Tarif TAMBAHAN 10%. Tidak akan ada pengecualian untuk kebijakan ini. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!” tegas Trump dalam pernyataan terbaru via media sosial Truth Social, seperti dilansir Reuters, Senin (7/7/2025).
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca infocom, hari ini, Senin (7/7/2025):
– Balas Serangan Israel, Giliran Houthi Kirim Rudal ke Israel
Dua rudal diluncurkan ke arah dari pada Senin (7/7), beberapa jam setelah militer Israel melakukan serangkaian serangan udara terhadap target kelompok di negara itu.
“Setelah sirene berbunyi beberapa saat yang lalu di beberapa daerah di Israel, dua rudal diluncurkan dari Yaman. Upaya telah dilakukan untuk mencegat rudal dan hasil intersepsi sedang ditinjau,” kata militer Israel di Telegram, dilansir dari kantor berita AFP, Senin (7/7/2025).
Sebelumnya, militer Israel mengatakan bahwa mereka melakukan rentetan serangan di kota pelabuhan Yaman, Hodeida, dan daerah-daerah lain di yang dikuasai oleh Houthi.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
BRICS merupakan organisasi negara berkembang dengan empat anggota awal, yakni Brasil, Rusia, India dan China. Saat ini, BRICS menjadi organisasi dengan 11 negara anggota, dengan tambahan anggota seperti Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Indonesia.
“Mengenai pengenaan tarif, China telah berulang kali menyatakan posisinya bahwa perang dagang dan tarif tidak memiliki pemenang dan proteksionisme tidak menawarkan jalan ke depan,” ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, seperti dilansir AFP, Senin (7/7/2025).
BRICS merupakan organisasi negara berkembang dengan empat anggota awal, yakni Brasil, Rusia, India dan China. Saat ini, BRICS menjadi organisasi dengan 11 negara anggota, dengan tambahan anggota seperti Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Indonesia.
“Mengenai pengenaan tarif, China telah berulang kali menyatakan posisinya bahwa perang dagang dan tarif tidak memiliki pemenang dan proteksionisme tidak menawarkan jalan ke depan,” ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, seperti dilansir AFP, Senin (7/7/2025).