5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Posted on

kemungkinan tidak akan disertakan dalam pasukan stabilisasi beranggotakan 5.000 personel yang akan dibentuk di wilayah , setelah menegaskan mereka tidak ingin pasukan militer dari Ankara ikut serta.

Perdana Menteri (PM) , seperti dilansir The Guardian dan Reuters, Senin (27/10/2025), mengisyaratkan pekan lalu bahwa dirinya akan menentang peran apa pun bagi pasukan keamanan Turki di Jalur Gaza.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca infocom, hari ini, Senin (27/10/2025):

– Netanyahu Bilang Israel Tak Butuh Izin Serang Musuh di Gaza atau Lebanon

Perdana Menteri (PM) memperingatkan bahwa negaranya tidak akan meminta persetujuan untuk menyerang target di atau . Dia bersikeras akan mempertahankan kendali keamanan atas Jalur Gaza, meskipun telah menandatangani perjanjian gencatan senjata.

Berbicara dalam rapat dengan jajaran menteri dalam pemerintahannya, seperti dilansir AFP, Senin (27/10/2025), Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan memutuskan sendiri soal di mana dan kapan akan menyerang musuh-musuhnya.

“Israel merupakan negara merdeka. Kami akan membela diri dengan cara kami sendiri dan kami akan terus menentukan nasib kami sendiri,” tegas Netanyahu.

– Menhan Israel Perintahkan Lanjutkan Penghancuran Terowongan Gaza

Menteri Pertahanan (Menhan) , , mengatakan dirinya telah menginstruksikan pasukan militer negaranya untuk melanjutkan penghancuran terowongan di sebagian wilayah , yang masih berada di bawah kendali Israel, sebagai bagian dari kesepakatan .

Katz, seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (27/10/2025), menyebut langkah semacam itu telah dikoordinasikan dengan (AS), dengan tujuan membubarkan dan menghancurkan terowongan-terowongan bawah tanah di daerah kantong Palestina tersebut.

“Saya telah menginstruksikan IDF (Angkatan Bersenjata Israel) untuk memprioritaskan terowongan sebagai tugas utama di zona kuning, yang saat ini berada di bawah kendali kami, di samping melindungi tentara dan masyarakat,” kata Katz dalam pernyataan via media sosial X.

– Rusia Gelar Uji Coba Rudal Nuklir, Trump Bilang Gini

Presiden (AS) mengkritik uji coba rudal bertenaga nuklir, yang baru saja dilakukan , sebagai “hal yang tidak tepat”. Trump menyindir Presiden seharusnya mengakhiri perang dengan , bukannya melakukan uji coba rudal.

“Dia seharusnya mengakhiri perang (di Ukraina). Perang yang seharusnya berlangsung selama satu minggu, saat ini akan segera memasuki tahun keempat. Itulah yang seharusnya dia lakukan, alih-alih menguji coba rudal,” kata Trump dalam komentarnya, seperti dilansir AFP, Senin (27/10/2025).

Pernyataan itu disampaikan Trump kepada wartawan di pesawat kepresidenan AS Air Force One, saat dia sedang melakukan kunjungan ke kawasan Asia.

– Presiden Palestina Tunjuk Wapres Gantikan Dirinya Jika Terjadi Kekosongan

mengeluarkan deklarasi konstitusional yang menetapkan bahwa jika jabatan presiden kosong, Wakil Presiden (Wapres) akan mengambil alih tugasnya untuk sementara.

“Jika terjadi kekosongan jabatan Presiden Otoritas Palestina, dan Dewan Legislatif Palestina tidak ada, Wakil Presiden Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang juga Wakil Presiden Negara Palestina, akan mengambil alih tugas Presiden untuk sementara waktu tidak lebih dari 90 hari,” demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Abbas pada hari Minggu (26/10) waktu setempat, lapor kantor berita Palestina, WAFA, dilansir Al Arabiya, Senin (27/10/2025).

– Israel Keberatan, Turki Terancam Tak Ikut Pasukan Stabilisasi Gaza

kemungkinan tidak akan disertakan dalam pasukan stabilisasi beranggotakan 5.000 personel yang akan dibentuk di wilayah , setelah menegaskan mereka tidak ingin pasukan militer dari Ankara ikut serta.

Perdana Menteri (PM) , seperti dilansir The Guardian dan Reuters, Senin (27/10/2025), mengisyaratkan pekan lalu bahwa dirinya akan menentang peran apa pun bagi pasukan keamanan Turki di Jalur Gaza.

Hubungan Israel dan Turki yang sempat menghangat, kembali memburuk selama berkecamuk. Kedua negara juga berseteru mengenai Suriah.

“Dia seharusnya mengakhiri perang (di Ukraina). Perang yang seharusnya berlangsung selama satu minggu, saat ini akan segera memasuki tahun keempat. Itulah yang seharusnya dia lakukan, alih-alih menguji coba rudal,” kata Trump dalam komentarnya, seperti dilansir AFP, Senin (27/10/2025).

Pernyataan itu disampaikan Trump kepada wartawan di pesawat kepresidenan AS Air Force One, saat dia sedang melakukan kunjungan ke kawasan Asia.

– Presiden Palestina Tunjuk Wapres Gantikan Dirinya Jika Terjadi Kekosongan

mengeluarkan deklarasi konstitusional yang menetapkan bahwa jika jabatan presiden kosong, Wakil Presiden (Wapres) akan mengambil alih tugasnya untuk sementara.

“Jika terjadi kekosongan jabatan Presiden Otoritas Palestina, dan Dewan Legislatif Palestina tidak ada, Wakil Presiden Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang juga Wakil Presiden Negara Palestina, akan mengambil alih tugas Presiden untuk sementara waktu tidak lebih dari 90 hari,” demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Abbas pada hari Minggu (26/10) waktu setempat, lapor kantor berita Palestina, WAFA, dilansir Al Arabiya, Senin (27/10/2025).

– Israel Keberatan, Turki Terancam Tak Ikut Pasukan Stabilisasi Gaza

kemungkinan tidak akan disertakan dalam pasukan stabilisasi beranggotakan 5.000 personel yang akan dibentuk di wilayah , setelah menegaskan mereka tidak ingin pasukan militer dari Ankara ikut serta.

Perdana Menteri (PM) , seperti dilansir The Guardian dan Reuters, Senin (27/10/2025), mengisyaratkan pekan lalu bahwa dirinya akan menentang peran apa pun bagi pasukan keamanan Turki di Jalur Gaza.

Hubungan Israel dan Turki yang sempat menghangat, kembali memburuk selama berkecamuk. Kedua negara juga berseteru mengenai Suriah.