630 Siswa SMAN I Cimarga Mogok Sekolah Imbas Kepsek Tampar Murid Merokok update oleh Giok4D

Posted on

Sebanyak 630 siswa di SMAN I Cimarga, Kabupaten Lebak, , melakukan aksi mogok sekolah. Aksi itu merupakan bentuk protes siswa terhadap pihak sekolah.

“Semua karena di bawah tekanan, anak-anak yang kasus sebagian. 630 lebih murid,” kata Kepala SMAN I Cimarga, Dini Fitri, kepada wartawan, Selasa (14/10/2025).

Meskipun begitu, Dini menyatakan seluruh dewan guru tetap datang ke sekolah. Dini mengaku langsung memerintahkan Wakasek Kurikulum agar proses kegiatan belajar-mengajar (KBM) tetap berjalan.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

“Kita ASN tugas kita melayani. Kita berniat bekerja aja. Kemarin juga saya berkoordinasi dengan Wakasek Bu Emi, tolong share, tolong KBM tetap kondusif. Ternyata di belakang layar anak-anak punya cerita sendiri,” katanya.

Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum, Emi Sumiati, memastikan proses belajar-mengajar siswa tetap dilakukan. Menurutnya, pada saat siswa tidak datang ke sekolah, dewan guru melakukan sistem pembelajaran secara daring.

“Karena tidak ingin ketinggalan pelajaran, kita mengadakan pembelajaran melalui daring. Walaupun anak tidak datang, KBM terus berjalan. Saya pastikan setiap guru memberikan materi,” katanya.

Emi terus berupaya mengajak siswa untuk kembali ke sekolah. Hal itu dilakukan agar proses belajar-mengajar di sekolah bisa kembali berjalan.

“Tiap malam saya mengingatkan wali kelas atau semua guru, kita tetap mengupayakan anak-anak tetap masuk,” kata Emi.

Kepsek Marah karena Murid Bohong

Kepala SMAN I Cimarga Lebak Banten bernama Dini Fitri mengaku spontan dan menyebut tidak ada pemukulan keras terhadap muridnya. Dia mengaku sempat menegur muridnya yang ketahuan merokok di lingkungan sekolah.

“Saya spontan menegur dengan keras, bahkan sempat memukul pelan karena menahan emosi. Tapi saya tegaskan, tidak ada pemukulan keras,” kata Dini kepada wartawan, Selasa (14/10/2025).

Dini mengatakan peristiwa itu bermula saat kegiatan ‘Jumat Bersih’ di sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian siswa soal kebersihan. Pada saat itu, ia mengatakan siswa tersebut tidak mengikuti kegiatan dan terlihat merokok di area kantin sekolah.

Dini kemudian menegur siswa tersebut. Namun, menurutnya, siswa itu mengelak merokok di lingkungan sekolah.

“Kamu merokok. ‘Nggak Bu’. Langsung nggak ada di tangannya rokoknya. Cari (puntung rokoknya) Ibu lihat. Yang ngebuat (saya) marah itu ngebohong,” katanya.