Ketua DPR RI, Puan Maharani melakukan kunjungan kerja ke kantor pusat Meta di Menlo Park, kawasan Silicon Valley, California, Amerika Serikat (AS). Meta adalah perusahaan teknologi global yang menaungi platform media sosial populer seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp.
Dalam kunjungannya, Puan disambut Vice President of Product Policy & Strategy Meta, Andy O’Connell, Jumat (13/6) waktu setempat. Ia juga didampingi WNI yang bekerja di sana, termasuk Head of Public Policy, Indonesia & Timor Leste, Berni Moestafa.
Dengan Andy O’Connell dan Berni, Puan membahas sejumlah isu penting, mulai dari literasi digital, penguatan demokrasi di media sosial, hingga teknologi pemantauan dan pemblokiran konten berisiko.
Puan juga diajak berkeliling dan melihat fasilitas di Meta, seperti teknologi-teknologi terkini hingga kemampuan blocking Meta. Adapun untuk Indonesia yang paling terbanyak diblokir adalah aktivitas terkait judi online (judol).
Puan pun menyampaikan apresiasinya terhadap langkah Meta yang telah aktif mendukung upaya Indonesia dalam memerangi praktik perjudian online di ruang digital
“Sebagai negara dengan jumlah pengguna Instagram terbesar ke-4 di dunia, Indonesia perlu mendorong kebijakan yang dapat mengoptimalkan pemanfaatan media sosial dan kanal digital secara positif dan bertanggung jawab,” kata Puan dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/6/2025).
Puan mengatakan, langkah konkret Meta yang telah memblokir ribuan konten dan akun terkait perjudian online membantu melindungi masyarakat Indonesia dari judol. Indonesia diketahui tercatat sebagai salah satu negara dengan jumlah konten judol terbanyak yang diblokir di platform Meta.
“Langkah Meta ini sangat membantu upaya Indonesia memerangi praktik judi online. Terima kasih atas kerja sama ini. Ke depan harus semakin diperkuat ruang digital kita agar semakin sehat dan aman bagi masyarakat,” imbuh Puan.
Puan menegaskan judol adalah praktik ilegal yang harus diatasi bersama. Sebab, judol tak hanya melanggar hukum, namun berdampak buruk terhadap sisi sosial masyarakat.
“Judol berdampak sosial yang serius mulai dari kerugian finansial keluarga, potensi kriminalitas, hingga rusaknya generasi muda. Indonesia sendiri juga terus melakukan berbagai langkah dalam upaya memerangi judol,” jelasnya.
“Karena itu, kolaborasi dengan platform digital sangat penting untuk memastikan konten-konten semacam ini tidak punya ruang tumbuh di dunia maya,” imbuh Puan.
Saat berkeliling di kantor Meta, Puan juga melihat teknologi sistem kecerdasan buatan (AI), fitur keamanan digital, serta kemampuan deteksi otomatis terhadap konten bermasalah.
Di Markas Meta, Puan juga bertemu dengan sejumlah WNI, salah satunya Sara Angelita yang berasal dari Tarakan, Kalimantan Utara. Sara bekerja di tim AI untuk WhatsApp.
Sara mengaku bangga bertemu dengan Puan. Apalagi, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna WhatsApp terbesar di dunia.
“Sangat senang hari ini Ibu Puan mengunjungi Meta dan saya bertemu langsung dengan Ibu Puan karena di Meta, Indonesia adalah salah satu pengguna terbesar di dunia, apalagi WhatsApp. Jadi saya sangat bangga bisa bekerja di WhatsApp,” ungkap Sara.
Sara menyatakan merasa senang menjadi WNI yang berkesempatan bekerja di Meta.
“Saya sangat senang bekerja di Meta karena rasanya di Meta banyak yang bisa dipelajari dan banyak orang pintar di sini. Jadi semuanya sangat encourage supaya kita belajar di sini culture-nya supaya semua orang belajar bersama teamwork, saya sangat suka culture itu,” pungkas Sara.
Sebagai informasi, selain ke Markas Meta, Puan juga mengunjungi kantor pusat Google di Amerika Serikat yang dikenal dengan nama Googleplex. Kantor pusat Google terletak di Mountain View, California.