Indonesia Ekonomi Digital Forum adalah momentum untuk mengingatkan bahwa kemajuan digital ibarat pisau bermata dua.
Teknologi digital sebagai instrumen pencerahan, bagian dari membangun penguatan solidaritas kemanusiaan dan keadilan, instrumen percepatan kemajuan ekonomi yang berkeadilan, termasuk jalan lahirnya fairtrade. Digitalisasi menjadi instrumen penting bagi tata ekonomi dunia baru yang berkeadilan.
Di sisi lain, pada saat bersamaan teknologi digital acapkali digunakan sebagai instrumen dominasi dan monopoli dalam ekonomi. Teknologi digital menjadi jalan bagi beroperasinya kejahatan ekstrim, termasuk dalam bidang ekonomi, seperti rekayasa keuangan, investasi, perdagangan manusia, dan narkotika. Kejahatan yang beroperasi lintas negara.
Saya berharap, saya berkomitmen mendukung dan memperjuangkan digitalisasi ekonomi Indonesia menjadi bagian enlightenment, jalan lahirnya kesejahteraan dan keadilan ekonomi, khususnya bagi rakyat Indonesia.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Atas dasar perspektif tersebut saat ini saya sebagai Ketua Satgas Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, sedang berjuang bersama 13 Kementerian dan 5 Badan merintisa digitalisasi ekonomi berkeadilan melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Berbasis Data Presisi.
Data Presisi direproduksi dengan teknologi digital yang merupakan temuan dari perguruan tinggi Indonesia, dalam hal ini adalah IPB University.
Data presisi memastikan kebijakan ekonomi Indonesia berbasis pada data dasar, berupa data digital, yang akurat, aktual dan relevan. Data digital yang mengintegrasikan data spasial dan sosial yang mampu menggambarkan kondisi dan kebutuhan riil rakyat, serta potensi dari setiap Desa/Kelurahan di seluruh pelosok tanah air.
Data Presisi adalah data digital yang penting bagi keberlangsungan dan penguatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto, sebagai komitmen nyata presiden menjalankan Demokrasi Ekonomi Pancasila.
Demokrasi Ekonomi Pancasila tersebut salah satu peletak pondasinya adalah kakek Presiden Prabowo, yaitu Margono Djojohadikusumo. Beliau juga adalah pelopor sistem ekonomi, khususnya keuangan inklusif, yang membuka akses rakyat pada perbankan dan kredit usaha.
Bagi Margono Djojohadikusumo ekonomi Pancasila hanya akan terwujud jika rakyat menjadi subyek ekonomi. Praktiknya adalah koperasi yang harus dibangun di setiap desa. Koperasi yang mengintegrasikan usaha rakyat dengan korporasi negara maupun swasta. Koperasi desa yang memberi ruang bukan hanya pada masyarakat desa, namun juga pada rakyat yang bergerak pada usaha swasta untuk memberi andil positif bagi kepentingan nasional.
Spirit tersebut saya yakin ada pada Presiden Prabowo Subianto pada saat menerbitkan Kepres dan Impres terkait Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Presiden Prabowo dalam perbincangan secara langsung dengan saya pribadi, memiliki pandangan serius untuk memperbaiki data dasar Indonesia di era digital. Data yang juga sangat penting bagi terwujudnya koperasi desa yang diletakkan pondasinya oleh Margono Djojohadikusumo.
Saya berharap Indonesia Digital Ecomony Forum menjadi arena konsolidasi nasional untuk berurun rembuk memberikan sumbangsih langkah yang terencana dan terukur dalam memaknai ekonomi digital, yang sejalan dengan gagasan dan instruksi Presiden Prabowo Subianto, yaitu membangun ekonomi Indonesia di era digital untuk melahirkan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat, termasuk penguatan dunia usaha nasional.
Dr. Ferry Juliantono
Wakil Menteri Koperasi
Ketua Pelaksana Harian Satgas Nasional Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih