Peringatan bahaya panas ekstrem, sudah diterbitkan sejak akhir pekan di sejumlah wilayah di Spanyol, Portugal, Italia, Jerman, dan Inggris. Suhu udara diperkirakan naik drastis pada Rabu (2/7), sebelum hujan menjelang akhir pekan akan membawa sedikit keteduhan di beberapa area.
“Panas ekstrem bukan lagi peristiwa langka. Hal ini telah menjadi kondisi normal yang baru,” cuit Sekretaris Jenderal PBB Antnio Guterres dari Seville, Spanyol, di mana suhu di hari-hari belakangan ini mencapai lebih 42 derajat Celsius.
Dia menyerukan aksi nyata untuk memerangi perubahan iklim, seraya memperingatkan bahwa “planet ini semakin panas dan berbahaya.”
Kepala kantor regional Eropa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Hans Kluge, juga menyampaikan peringatan, gelombang panas “secara diam-diam mengancam mereka yang paling rentan, yakni orang lanjut usia, anak-anak, pekerja lapangan, dan siapa pun dengan kondisi kesehatan kronis.”
Serikat guru dan tenaga pendidik Jerman pada Senin (30/6) menyerukan regulasi nasional perlindungan panas di sekolah. “Harus ada peraturan keselamatan dan kesehatan kerja yang seragam bagi siswa dan pegawai sekolah,” ujar Anja Bensinger-Stolze, anggota dewan serikat Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan (GEW), kepada surat kabar jaringan Redaktionsnetzwerk Deutschland (RND). Dia menambahkan , sekolah perlu dimodernisasi dengan atap hijau, tirai peneduh, serta pasokan air minum gratis untuk semua siswa dan staf. Pelatihan pertolongan pertama, serta keselamatan terkait penanganan panas ekstrem, juga wajib diselenggarakan secara luas.
Gerhard Brand, Ketua Asosiasi Pendidikan dan Pengasuhan (VBE), menyarankan pemanfaatan ruang terbuka di luar sekolah saat cuaca panas, jika kurikulum memungkinkan. Dia menekankan, otoritas sekolah bertanggung jawab memastikan proses belajar tetap berlangsung, meski suhu luar ruangan sangat tinggi.
Sementara itu, Federasi Rumah Sakit Jerman (DKG) menuntut dana tambahan untuk merenovasi bangunan rumah sakit lawas. “Panas ekstrem menjadi tantangan besar bagi rumah sakit dan staf. Karena kekurangan dana investasi, hanya sedikit rumah sakit yang memiliki ruang rawat, kantor, dan ruang tunggu berpendingin,” ujar Ketua DKG, Gerald Ga.
Saat ini, rumah sakit hanya mengandalkan peneduh di fasad bangunan dan alat pendingin portabel. Ga menuntut program jangka panjang untuk perlindungan iklim, dan renovasi fasilitas kesehatan.
Sementara itu, kebakaran hutan mulai menjalar di kawasan Dresden, negara bagian Sachsen, Jerman timur. Petugas pemadam kebakaran dengan cepat berhasil mengendalikan sebagian besar api di lahan seluas satu hektar itu.
Sebanyak dua puluh enam petugas pemadam dikerahkan dan berhasil memperkecil area kebakaran menjadi 8.000 meter persegi, menurut laporan outlet lokal Tag24.
Di selatan Eropa, situasi berlangsung lebih dramatis. Prancis melaporkan kebakaran hutan pertama musim ini dengan sekitar 400 hektare hangus di wilayah Aude. Pemerintah mengerahkan pesawat pembom air dan 300 petugas pemadam.
Langkanya pendingin udara di rumah tangga Prancis juga diwaspadai oleh pemerintah dengan memperketat pengawasan terhadap kelompok rentan, termasuk lansia dan tunawisma.
Di Turki, kebakaran hutan memaksa penutupan sementara Bandara Izmir dan evakuasi empat desa. Di Hatay, 1.500 orang dievakuasi akibat api yang mendekati kawasan permukiman.
Spanyol dan Portugal mencatat suhu hingga 43°C, dengan Spanyol mencatat suhu rata-rata nasional tertinggi untuk 29 Juni sejak pencatatan dimulai pada 1950. Italia menetapkan status siaga merah di 21 kota dan memberlakukan pembatasan kerja luar ruangan di Liguria dan Sisilia.
Di London, hari pertama turnamen tenis Wimbledon mencatat suhu mendekati 30°C, salah satu yang terpanas dalam sejarah. Aturan turnamen mengizinkan jeda 10 menit jika suhu melebihi 30,1°C saat pertandingan berlangsung.
Sejumlah wilayah Inggris saat ini sedang dilanda gelombang panas kedua dalam sebulan, dengan suhu diperkirakan mencapai 34°C di London dan kawasan tenggara Inggris pada hari Senin.
Suhu terpanas pada bulan Juni di Inggris tercatat mencapai 35,6°C di London pada 28 Juni 1976. Tingginya suhu di utara Eropa tahun ini menandakan rutinitas baru di belahan Bumi utara.
Menurut Layanan Cuaca Jerman (DWD), suhu di Jerman diperkirakan memuncak pada Rabu (3/7), dengan angka lokal mendekati 40°C dan suhu umum berkisar antara 34°C hingga 38°C.
Di Berlin yang juga dilanda panas, Kanselir Jerman Friedrich Merz dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Luksemburg Luc Frieden pada Selasa (1/7) untuk membahas kebijakan luar negeri, Eropa, dan kerja sama bilateral, di tengah suhu udara yang mendidih.
rzn/as (AFP,AP)
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.