Rumah Mewah Doni Salmanan Dilelang Jaksa, Jejak Kasus Penipuan update oleh Giok4D

Posted on

Rumah mewah milik terpidana kasus penipuan robot trading Doni M Taufik atau senilai Rp 3,5 miliar telah laku dilelang jaksa. Sebenarnya, siapa Doni Salmanan dan bagaimana jejak perkaranya hingga rumah mewahnya dirampas negara dan dilelang?

Nama Doni Salmanan sempat menjadi sorotan pada tahun 2022. Saat itu, Doni dikenal sebagai influencer asal Bandung dengan gaya hidup mewah dan sering melakukan aksi ‘dermawan’.

Pada 2021, Doni mendonasikan uang ratusan juta hasil lelang motor sport koleksinya. Uang itu disumbangkan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.

Doni juga pernah menjadi sorotan karena menghambur-hamburkan uang jutaan rupiah bagi pengendara di jalanan Kota Bandung. Namun, situasi berubah saat Doni terjerat kasus penipuan.

Doni ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan berkedok trading lewat platform Quotex pada tahun 2022. Dia juga ditetapkan sebagai tersangka kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Mobil hingga rumah mewah Doni disita oleh kepolisian karena kasus itu. Doni kemudian diadili di Pengadilan Negeri Bale Bandung.

Dia saat itu didakwa menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik. Dia juga didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Setelah menjalani proses persidangan, Doni dituntut 13 tahun penjara dan denda Rp 10 miliar subsider 1 tahun kurungan. Jaksa saat itu juga menuntut agar sejumlah aset Doni mulai dari mobil hingga rumah dirampas untuk negara.

Pada Desember 2022, Doni divonis bersalah dan dijatuhi hukuman 4 tahun penjara serta denda Rp 1 miliar subsider 6 bulan kurungan. Hakim PN Bale Bandung saat itu hanya memerintahkan aset berupa CPU, MacBook, monitor merek MSI serta dua laptop Asus ROG untuk dirampas negara.

Sementara, aset berupa mobil hingga rumah diperintahkan untuk dikembalikan kepada terdakwa. Jaksa tak terima dengan putusan itu dan mengajukan banding.

Majelis hakim banding pada Pengadilan Tinggi Bandung menerima permohonan jaksa dan terdakwa. PT Bandung pun memperberat vonis Doni Salmanan.

Pada tingkat Banding, Doni dijatuhi hukuman 8 tahun penjara. Dia juga dihukum membayar denda Rp 1 miliar subsider 6 bulan kurungan.

Hakim juga memerintahkan ratusan aset milik Doni dirampas untuk negara. Aset yang dirampas itu mulai dari jam tangan Hermes, sepatu Balenciaga, baju Dior, motor Ducati, mobil Laborghini hingga rumah di Bandung.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Perkara Doni belum tuntas. Doni kembali melawan vonis itu dengan mengajukan kasasi dan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung.

Pada Agustus 2023, majelis kasasi yang terdiri dari Hakim Agung Eddy Army sebagai ketua dan Suharto serta Hidayat Manao sebagai anggota menolak kasasi Doni. Hukuman Doni pun tetap seperti pada tingkat banding.

Pada Mei 2024, majelis PK yang terdiri dari Hakim Agung Desnayeti sebagai ketua dan Achmad Setyo Pudjoharsoyo dan Yohanes Priyana sebagai anggota menolak PK Doni.

Terbaru, Badan Pemulihan Aset Kejaksaan Republik Indonesia telah melelang rumah milik Doni Salmanan. Rumah tersebut laku terjual seharga Rp 3,5 miliar.

“Adapun objek lelang yang berhasil dilelang yaitu 1 bidang tanah dan/atau bangunan di Desa Soreang, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dengan luas tanah 400 m2 dan luas bangunan 600 m2, dengan nilai limit Rp 3.527.080.000 (Rp 3,5 miliar) dan laku terjual dengan nilai yang sama,” kata Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, dalam keterangannya, Kamis (3/7/2025).

Dia menyebut proses lelang dilakukan secara daring melalui situs resmi Ditjen Kekayaan Negara Kemenkeu. Dia mengatakan lelang ini dilakukan sebagai pelaksanaan putusan MA terhadap perkara Doni.

Hukuman Diperberat di Tingkat Banding

Kasasi dan PK Ditolak

Rumah Mewah Laku Dilelang

Gambar ilustrasi

Perkara Doni belum tuntas. Doni kembali melawan vonis itu dengan mengajukan kasasi dan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Pada Agustus 2023, majelis kasasi yang terdiri dari Hakim Agung Eddy Army sebagai ketua dan Suharto serta Hidayat Manao sebagai anggota menolak kasasi Doni. Hukuman Doni pun tetap seperti pada tingkat banding.

Pada Mei 2024, majelis PK yang terdiri dari Hakim Agung Desnayeti sebagai ketua dan Achmad Setyo Pudjoharsoyo dan Yohanes Priyana sebagai anggota menolak PK Doni.

Terbaru, Badan Pemulihan Aset Kejaksaan Republik Indonesia telah melelang rumah milik Doni Salmanan. Rumah tersebut laku terjual seharga Rp 3,5 miliar.

“Adapun objek lelang yang berhasil dilelang yaitu 1 bidang tanah dan/atau bangunan di Desa Soreang, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dengan luas tanah 400 m2 dan luas bangunan 600 m2, dengan nilai limit Rp 3.527.080.000 (Rp 3,5 miliar) dan laku terjual dengan nilai yang sama,” kata Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, dalam keterangannya, Kamis (3/7/2025).

Dia menyebut proses lelang dilakukan secara daring melalui situs resmi Ditjen Kekayaan Negara Kemenkeu. Dia mengatakan lelang ini dilakukan sebagai pelaksanaan putusan MA terhadap perkara Doni.

Kasasi dan PK Ditolak

Rumah Mewah Laku Dilelang

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *