Respons Cepat Aduan Warga, Polisi Tangkap 2 Penjagal Anjing di Pekanbaru

Posted on

Aparat kepolisian bergerak cepat menindaklanjuti aduan warga terkait praktik di Pekanbaru, Riau. Dua orang tersangka ditangkap polisi.

“Benar, dua orang tersangka sudah kami amankan,” kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Berry Juana Putra, dalam keterangannya, Senin (8/9/2025).

Kedua tersangka, yakni ATS (63) dan PTS (25) diamankan polisi di rumahnya yang sekaligus menjadi lokasi pemotongan daging anjing di Jalan Harapan Raya, Kelurahan Sail, Kota Pekanbaru, pada minggu (8/9).

“Keduanya tertangkap tangan melakukan pejagalan dua ekor anjing, yang Sedangkan satu ekor lagi dalam keadaan gosong dibakar,” jelas Bery.

Polisi juga menemukan tiga ekor anjing dalam keadaan masih hidup di lokasi penangkapan. Ketiga ekor anjing tersebut diserahkan ke Dinas Peternakan Pekanbaru.

Penangkapan kedua tersangka ini berawal dari adanya viral di media sosial terkait praktik perdagangan daging anjing di Kota Pekanbaru. Satreskrim Polresta Pekanbaru kemudian melakukan penyelidikan dan membuat laporan polisi model A (laporan yang dibuat anggota polisi) terkait kejadian tersebut.

Sebelumnya, Koalisi Perlindungan Hewan Dog Meat Free Indonesia (DMFI) mengecam praktik perdagangan daging anjing yang masih marak di Pekanbaru, Riau. Mereka mendesak pemerintah daerah untuk mengambil tindakan tegas karena peredaran daging anjing tidak hanya melanggar etika, tetapi juga berpotensi menyebarkan penyakit mematikan seperti rabies.

Field Manager DMFI, Mustika, mengungkap baru-baru ini dog lovers menemukan adanya , yang indikasinya untuk dijadikan sebagai konsumsi di Kota Pekanbaru. Anjing-anjing tersebut ditemukan dalam kondisi stress di dalam kandang yang sempit.

“Temuan kebanyakan (anjing) sudah stress, karena mereka ditangkap mungkin dijerat atau apa. Kalau melihat kondisinya itu stress semua dan pengakuan pengusaha ini yang sudah ditangkap polisi kemarin itu anjing miliknya, kalau itu anjing miliknya kenapa setakut itu (anjingnya),” kata Mustika kepada wartawan, Minggu (7/9).

Mustika mengatakan kondisi stress ini mempengaruhi kesehatan anjing itu sendiri. Ia juga mengkhawatirkan penularan virus rabies anjing-anjing tersebut karena menurutnya tidak dirawat dengan cara yang benar.

“Kalau ketakutan itu pasti tidak luput pasti akan memicu organ dalam tubuh mungkin makan sulit, nggak nafsu makan dan mereka juga bisa kena virus rabies. Virus rabies itu tidak harus dari digigit anjing yang kena rabies, tapi bisa juga dari perawatan anjing yang tidak benar dan menyerang ke saraf otak anjing itu karena ketakutan,” jelasnya.

DMFI Mengecam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *