Militer melancarkan serangan udara yang menargetkan para pemimpin Hamas di Doha, Qatar. Israel disebut telah memberi tahu Amerika Serikat (AS) sebelum meluncurkan serangan ke Qatar.
“Kami telah diberitahu sebelumnya,” kata pejabat Gedung Putih AS, yang tidak disebutkan namanya, dilansir AFP, Selasa (9/9/2025).
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan serangan militer Israel di Doha merupakan operasi independen dan tanggung jawab penuh Israel.
“Tindakan hari ini terhadap para pemimpin Hamas adalah operasi Israel yang sepenuhnya independen,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah unggahan media sosial, dilansir Aljazeera, Selasa (9/9).
“Israel yang memulainya, Israel yang melaksanakannya, dan Israel bertanggung jawab penuh,” lanjut Netanyahu.
Baik militer Israel maupun Netanyahu tidak secara eksplisit merujuk lokasi serangan di ibu kota Qatar dalam pernyataan mereka.
Militer Israel membombardir ibu kota Qatar, Doha. Pihak Israel mengaku menargetkan para pemimpin senior Hamas yang berada di Doha, tempat biro politik kelompok Palestina tersebut bermarkas.
“IDF (militer Israel) dan ISA (badan keamanan) melakukan serangan tepat sasaran yang menargetkan para pemimpin senior organisasi teroris Hamas,” kata militer Israel dilansir AFP, Selasa (9/9).
Pihak Israel menyampaikan kembali pihaknya mengincar Hamas yang telah melakukan pembantaian pada 7 Oktober 2023 silam di Israel.
“Selama bertahun-tahun, para anggota kepemimpinan Hamas ini telah memimpin operasi organisasi teroris, bertanggung jawab langsung atas pembantaian brutal 7 Oktober (2023), dan telah mengatur serta mengelola perang melawan Negara Israel,” kata militer Israel.