Trump Ancam Taliban: Serahkan Pangkalan Bagram atau Hal Buruk Terjadi!

Posted on

menuntut untuk menyerahkan di Afghanistan yang pernah menjadi basis pasukan militer AS. Trump bahkan mengancam bahwa hal-hal buruk akan terjadi, jika penguasa Taliban tidak menyerahkannya.

Namun, seorang pejabat senior menolak tuntutan Trump tersebut, dengan menegaskan bahwa fasilitas itu merupakan bagian tak terpisahkan dari Afghanistan.

Berbicara kepada Al Arabiya English dalam sebuah wawancara eksklusif, juru bicara utama pemerintah Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan: “Bagram adalah bagian dari wilayah Afghanistan. Tidak ada bedanya dengan wilayah Afghanistan lainnya. Kami tidak akan pernah setuju untuk menyerahkan atau menyerahkan bagian mana pun dari negara kami.”

Dilansir Al Arabiya English, Kamis (25/9/2025), ia menambahkan bahwa “Warga Afghanistan sangat sensitif terhadap pendudukan, dan tidak ada warga Afghanistan yang akan membiarkan tanah mereka diambil atau dikuasai oleh pihak luar – bahkan sejengkal pun.”

Bagram, yang terletak di utara Kabul, ibu kota Afghanistan, adalah instalasi militer AS terbesar di Afghanistan dan pusat perang dua dekade melawan Taliban. Pasukan AS meninggalkannya pada Juli 2021, beberapa minggu sebelum Taliban kembali berkuasa.

Trump pada hari Sabtu lalu mengancam akan memberikan hukuman jika pangkalan tersebut tidak diserahkan.

“Jika Afghanistan tidak mengembalikan kepada mereka yang membangunnya, Amerika Serikat, HAL-HAL BURUK AKAN TERJADI!!!” tulis di media sosial miliknya, Truth Social.

Menanggapi ancaman Trump itu, Mujahid mengatakan kepada Al Arabiya English: “Selama dua puluh tahun di bawah pendudukan AS, Afghanistan mengalami ‘hal-hal buruk’ – bukan hanya sehari, tetapi terus menerus selama dua dekade. Amerika tidak boleh lupa bahwa tindakan buruk memicu reaksi buruk. Pada akhirnya, mereka terpaksa menarik pasukan mereka dari Afghanistan.”

“Afghanistan bukanlah negara yang dapat diduduki atau ditaklukkan. Mereka harus terlibat dengan rakyat Afghanistan secara politis, diplomatis, dan rasional,” imbuh Mujahid.

Juru bicara Taliban tersebut mengonfirmasi adanya pembicaraan dengan para pejabat AS, tetapi menekankan bahwa mereka berfokus pada pertukaran tahanan, hubungan diplomatik, dan investasi ekonomi — bukan Bagram, yang ia sebut sebagai sesuatu yang tidak dapat dinegosiasikan.

Menanggapi ancaman Trump itu, Mujahid mengatakan kepada Al Arabiya English: “Selama dua puluh tahun di bawah pendudukan AS, Afghanistan mengalami ‘hal-hal buruk’ – bukan hanya sehari, tetapi terus menerus selama dua dekade. Amerika tidak boleh lupa bahwa tindakan buruk memicu reaksi buruk. Pada akhirnya, mereka terpaksa menarik pasukan mereka dari Afghanistan.”

“Afghanistan bukanlah negara yang dapat diduduki atau ditaklukkan. Mereka harus terlibat dengan rakyat Afghanistan secara politis, diplomatis, dan rasional,” imbuh Mujahid.

Juru bicara Taliban tersebut mengonfirmasi adanya pembicaraan dengan para pejabat AS, tetapi menekankan bahwa mereka berfokus pada pertukaran tahanan, hubungan diplomatik, dan investasi ekonomi — bukan Bagram, yang ia sebut sebagai sesuatu yang tidak dapat dinegosiasikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *