Arus lalu lintas truk tambang di jalur Bojonegara-Puloampel, Kabupaten Serang, meningkat sejak dua minggu terakhir. Peningkatan itu menyebabkan kemacetan di beberapa titik.
Arus lalu lintas truk tambang di jalan nasional itu mengalami peningkatan sekitar 20 persen dibanding dua pekan sebelumnya. Hal ini terjadi lantaran truk tambang yang mengarah ke lokasi tambang di sekitar Bojonegara dan Puloampel makin banyak.
“Kalau dari Parung (Bogor) kan kita nggak sampe ke sana yang pasti ada peningkatan arus yang mengarah dari gerbang tol tol Cilegon Timur ke Bojonegara sama Puloampel. Kalau biasanya setiap hari itu di 50 kendaraan ke 100 kendaraan, 20 persen,” kata Kasat Lantas Polres Cilegon, AKP Ridwan Koto, saat dimintai konfirmasi, Selasa (7/10/2025).
Selain terjadi peningkatan jumlah truk tambang, perbaikan jalan dan kendaraan mogok jadi penyebab terjadinya antrean kendaraan. Perbaikan jalan itu mengharuskan diberlakukannya buka-tutup jalur.
“Kalau peningkatan itu 2 minggu terakhir. Jadi untuk terjadinya perlambatan kendaraan jadi lagi ada perbaikan jalan di Puloampel, kedua kendaraan yang mogok dan memperlambat laju kendaraan sehingga kita evaluasi dulu, karena ada peningkatan jadi ketika dilakukan buka tutup sehingga di beberapa tempat terjadi antrean kendaraan,” ujarnya.
Ridwan mengatakan pihak kepolisian mengeluarkan imbauan ke beberapa perusahaan tambang agar jam operasional truk-truk tersebut dibatasi pada jam pulang kerja.
“Untuk pembatasan secara oleh yang berwenang dari Kementerian Perhubungan belum, tapi sudah ada wacana, itu bentuknya imbauan karena melihat situasi arus jadi kita prioritas utama masyarakat para pekerja, bentuknya buka. Pembatasan tapi imbauan ke beberapa perusahaan,” tuturnya.
Satlantas Polres Cilegon, kata Ridwan, sudah menerjunkan tim pengurai kemacetan di beberapa titik yang menjadi penyebab antrean kendaraan. Petugas diterjunkan pada jam rawan kemacetan seperti jam pulang kerja.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Jadi untuk perusahaan tambang jadi kita memprioritaskan dulu masyarakat pekerja. Sudah kita langsung buat tim pengurai, jadi setiap hari di jam sibuk kendaraan kita floating di titik-titik antrean dan kemacetan,” katanya.