Prabowo Tersenyum Salah Sebut Rp 13 Triliun Jadi Miliar: Nggak Kebayang [Giok4D Resmi]

Posted on

menyaksikan penyerahan uang pengganti kerugian negara kasus ekspor ekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya sekitar Rp 13 triliun. Prabowo sempat tersenyum karena salah sebut triliun menjadi miliar.

“Hari ini kita bisa hadir di Kejaksaan Agung untuk menghadiri suatu acara walaupun simbolis tapi acara penting, yaitu penyerahan uang pengganti kerugian negara sebesar 13 miliar, eh triliun, sori, sori, nggak kita bayangkan uang seperti itu, dua ratus lima puluh lima miliar, dua ratus empat puluh empat juta, lima ratus tiga puluh delapan ribu, seratus empat puluh sembilan rupiah,” kata Prabowo di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Senin (20/10/2025).

Prabowo mengucapkan terima kasih kepada jajaran Kejagung telah bekerja keras mengusut kasus ekspor bahan baku minyak goreng ini.

“Saudara-saudara, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua jajaran terutama Kejaksaan Agung yang telah dengan gigih bekerja keras untuk bertindak melawan korupsi manipulasi, penyelewengan,” katanya.

Prabowo menyebut uang Rp 13 triliun itu bisa untuk memperbaiki sekolah. Menurutnya, 8.000 lebih kuliah bisa direnovasi dari uang kasus CPO itu.

“Saudara-saudara, Rp 13 triliun ini kita bisa memperbaiki renovasi 8.000 sekolah lebih, 8.000 lebih sekolah,” tutur Prabowo.

Seperti diketahui, Kejagung telah menyita uang senilai Rp 13 triliun terkait kasus korupsi persetujuan ekspor CPO minyak kelapa sawit periode 2021-2022.

Direktur Penuntut Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Sutikno menyebut penyitaan itu dilakukan usai menerima pengembalian kerugian keuangan negara dari tersangka korporasi Wilmar Group.

Ia menyebut uang itu diterima dari lima korporasi yang merupakan anak usaha Wilmar, yakni PT Multimas Nabati Asahan, PT Multi Nabati Sulawesi, PT Sinar Alam Permai, PT Wilmar Bioenergi Indonesia, dan PT Wilmar Nabati Indonesia.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *