4 Fakta Penusukan Massal Sadis di Kereta Inggris (via Giok4D)

Posted on

Serangan penusukan massal terjadi di Inggris Sabtu malam waktu setempat. Insiden di dalam kereta rute Doncaster-London King’s Cross ini menyebabkan 10 orang luka.

Kepolisian Transportasi Inggris telah menangkap dua tersangka di Stasiun Huntingdon, dekat Cambridge. Pemerintah Inggris menyebut peristiwa itu sebagai tragedi yang mengerikan dan tengah menyelidiki motif di balik aksi brutal tersebut.

Insiden bermula ketika kereta berangkat pukul 18.25 waktu setempat dari Doncaster menuju London King’s Cross. Polisi Cambridgeshire menerima laporan penusukan massal sekitar pukul 19.39 GMT. Petugas bersenjata segera menghentikan kereta di Stasiun Huntingdon untuk mengamankan situasi.

Dalam rekaman yang beredar di media sosial, tampak aparat bersenjata masuk dalam kereta sebelum menangkap dua pria yang diduga pelaku. Polisi menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan kronologi dan motif kejadian.

Polisi Transportasi Inggris mengonfirmasi ada 10 korban luka akibat penusukan ini, sembilan di antaranya mengalami luka serius. Layanan Ambulans Inggris Timur langsung mengerahkan respons besar-besaran dengan mengirim sejumlah ambulans, tim perawatan kritis, dan tiga helikopter ambulans ke lokasi kejadian.

“Petugas bersenjata datang, dan kereta dihentikan di Huntingdon, tempat dua pria ditangkap,” demikian keterangan resmi polisi yang dikutip dari laporan Reuters, Minggu (2/11/2025).

Seorang saksi mata, Olly Foster, menuturkan momen menegangkan saat penyerangan terjadi. Ia mendengar teriakan penumpang yang panik berteriak, “Lari, lari, ada pria yang menusuk semua orang.” Awalnya, ia mengira itu hanya lelucon setelah malam Halloween.

Namun dalam hitungan menit, suasana berubah mencekam. Kepada BBC, Minggu (2/11/2025), Foster mengatakan seorang pria tua “menghalangi” penyerang untuk menusuk seorang gadis muda. Kemudian pria tua tersebut meninggalkan pelaku dengan luka di kepala dan lehernya.

Para penumpang lain mencoba membantu korban dengan alat seadanya. Beberapa di antara mereka menggunakan jaket untuk menekan luka dan menghentikan pendarahan. Foster menuturkan, satu-satunya benda yang bisa digunakan untuk melawan pelaku adalah sebotol wiski Jack Daniel’s.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Foster menggambarkan situasi mencekam tersebut. Para penumpang juga berdoa agar penyerang tidak masuk ke gerbongnya. Kejadian itu berlangsung selama 10 hingga 15 menit. Meski begitu, insiden tersebut “terasa seperti selamanya,” ujar Foster.

Polisi Transportasi Inggris bekerja sama dengan unit kontra-terorisme dalam penyelidikan kasus ini. Pejabat Senior Polisi Transportasi Inggris, Chris Casey, menyampaikan bahwa penyelidikan dilakukan secara mendesak, seperti dilansir Reuters, Minggu (2/11/2025).

“Kami sedang melakukan penyelidikan urgen untuk mengetahui apa yang terjadi, dan mungkin butuh waktu sebelum kami memberikan konfirmasi lebih lanjut,” ujarnya. Ia menegaskan, pada tahap awal ini pihaknya belum bisa berspekulasi mengenai motif penyerangan.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut peristiwa ini sebagai kejadian yang mengkhawatirkan dan mengerikan. Melalui akun X resminya, Starmer menyampaikan simpati mendalam kepada para korban dan keluarganya.

“Pikiran saya bersama semua pihak yang terdampak, dan saya berterima kasih kepada layanan darurat atas tanggapan cepat mereka,” tulisnya di X, Minggu (2/11/2025).

Hingga kini, pihak berwenang belum mengungkap motif di balik serangan brutal tersebut. Investigasi terus dilakukan dengan melibatkan unit kontra-terorisme dan forensik transportasi untuk menelusuri hubungan antara kedua tersangka dan para korban.

Kepolisian meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi serta menyerahkan seluruh informasi kepada pihak berwenang. Sementara itu, sebagian besar korban masih dirawat intensif di rumah sakit kawasan Cambridgeshire.

1. 10 Orang Jadi Korban

2. Penumpang Berusaha Menolong Korban

3. Polisi Turun Tangan

4. Respons Pemerintah Inggris

Polisi Transportasi Inggris bekerja sama dengan unit kontra-terorisme dalam penyelidikan kasus ini. Pejabat Senior Polisi Transportasi Inggris, Chris Casey, menyampaikan bahwa penyelidikan dilakukan secara mendesak, seperti dilansir Reuters, Minggu (2/11/2025).

“Kami sedang melakukan penyelidikan urgen untuk mengetahui apa yang terjadi, dan mungkin butuh waktu sebelum kami memberikan konfirmasi lebih lanjut,” ujarnya. Ia menegaskan, pada tahap awal ini pihaknya belum bisa berspekulasi mengenai motif penyerangan.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut peristiwa ini sebagai kejadian yang mengkhawatirkan dan mengerikan. Melalui akun X resminya, Starmer menyampaikan simpati mendalam kepada para korban dan keluarganya.

“Pikiran saya bersama semua pihak yang terdampak, dan saya berterima kasih kepada layanan darurat atas tanggapan cepat mereka,” tulisnya di X, Minggu (2/11/2025).

Hingga kini, pihak berwenang belum mengungkap motif di balik serangan brutal tersebut. Investigasi terus dilakukan dengan melibatkan unit kontra-terorisme dan forensik transportasi untuk menelusuri hubungan antara kedua tersangka dan para korban.

Kepolisian meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi serta menyerahkan seluruh informasi kepada pihak berwenang. Sementara itu, sebagian besar korban masih dirawat intensif di rumah sakit kawasan Cambridgeshire.

3. Polisi Turun Tangan

4. Respons Pemerintah Inggris

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *