Wamenaker Ajak Serikat Pekerja Perkuat Peran Lembaga Kerja Sama Bipatrit baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI (Wamenaker) Afriansyah Noor mengajak serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB) memperkuat peran dalam Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit sebagai forum pengambilan keputusan yang strategis, bukan sekadar forum penyelesaian sengketa.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Ajakan ini disampaikan Afriansyah saat membuka Kongres ke-VII Federasi Pertambangan dan Energi (FPE KSBSI) bertema ‘Buruh Tangguh, Kerja Aman Keluarga Tenang’ di Jakarta.

“Serikat pekerja harus hadir sebagai mitra setara di meja perundingan untuk menghasilkan Perjanjian Kerja Sama yang progresif dan visioner. Hal ini merupakan bentuk penguatan dialog sosial yang merupakan salah satu pilar transformasi hubungan industrial, ” kata Afriansyah, dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/11/2025).

Afriansyah menjelaskan pilar kedua yakni kesejahteraan dan keselamatan yang melampaui norma. Ia menilai hubungan industrial transformatif bukan hanya tentang gaji, tetapi tentang kehidupan yang layak dan lingkungan kerja yang aman.

“Kemnaker terus memperkuat pengawasan K3 dan mendorong skema jaminan sosial yang lebih komprehensif. Keselamatan adalah hak mutlak; tak ada produksi yang layak dicapai dengan mengorbankan nyawa pekerja/buruh, ” ujar Afriansyah.

Pilar ketiga yang ditetapkan Kemnaker sebagai kebijakan utama Transformasi Hubungan Industrial yakni Modernisasi dan Skilling untuk Daya Saing Global. Tak ada lagi ruang bagi pekerja yang stagnan dalam keahlian. FPE KSBSI harus menjadi kekuatan pendorong.

“Saya juga mendesak para pengusaha di sektor ini untuk memimpin pelatihan yang relevan dengan industri 4.0, melalui program Skilling, Upskilling, dan Reskilling secara masif, khususnya pada bidang-bidang energi baru terbarukan (EBT) dan teknologi automasi di pertambangan,” kata Afriansyah.

Afriansyah mengajak SP/SB menjadikan Kongres ke-VII ini sebagai momentum untuk menegakkan integritas, merumuskan program yang inklusif, dan membangun kepercayaan bahwa serikat pekerja adalah kekuatan konstruktif bagi bangsa.

“Kongres ini adalah panggung bagi Anda untuk merumuskan warisan. Jangan hanya merumuskan program jangka pendek, tetapi rancanglah visi jangka panjang untuk 20 tahun ke depan bagi pekerja di sektor ini,” pungkasnya.