Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Asta Cita atau delapan program strategis ke-3 mencantumkan secara jelas poin ‘mendorong kewirausahaan hingga mengembangkan industri kreatif’. , sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mengawal misi tersebut.
BRI hadir untuk sektor kewirausahaan dalam wujud Rumah BUMN yang tersebar di 54 titik Indonesia, termasuk di Jakarta. BRI punya cerita spesial dalam upayanya memberdayakan UMKM merambah dunia lewat Rumah BUMN Jakarta.
Berdiri di pinggir jalanan sibuk ibu kota, rumah berkelir krem ini menyempil di deretan gedung-gedung tinggi. Di sana, tulang punggung perekonomian nasional mengejar mimpi mereka untuk semakin melaju. Rumah BUMN Jakarta seperti perwujudan semangat BRI yang akan menginjak usia ke-130 pada 16 Desember 2025: ‘Bersama Rakyat, Indonesia Maju’.
Rumah BUMN Jakarta bukan sekadar rumah biasa, tetapi wadah UMKM untuk bertumbuh. Sebagai mitra pelaksana Rumah BUMN Jakarta, BRI menaikkan level UMKM melalui pendampingan, pelatihan, memberikan akses pendanaan, hingga mencari pasar. Paket lengkap dari BRI untuk UMKM yang eksis sedari 2017.
infocom mengunjungi Rumah BUMN Jakarta yang berlokasi di pinggir Jl. Letjen S. Parman, Jakarta Barat, persis di samping gedung BRI, Jumat (21/11/2025) pekan lalu. Siang itu, di lantai dua rumah, sedang ada pembekalan materi tentang pajak kepada peserta yang merupakan pengusaha UMKM. Materi disampaikan konsultan pajak yang bekerja sama dengan Rumah BUMN Jakarta. Suasana diskusi berlangsung cair, pelaku usaha antusias menyimak materi sembari sesekali bertanya kepada pemateri. Mereka diajak melek digital dalam sesi tersebut, terutama tentang sistem coretax yang berlaku di awal 2025.
Pelatihan ini bersifat gratis bagi UMKM yang sudah mendaftar dan diseleksi. Dalam sehari, Rumah BUMN Jakarta bisa menampung 30 UMKM peserta pelatihan. Pada hari infocom berkunjung, ada sekitar 7 peserta yang mengikuti pelatihan pajak.
Rata-rata peserta hari itu pernah mengikuti pendampingan lainnya di Rumah BUMN Jakarta. “Semua aspek entrepreneur gitu. Sampai ke pajak-pajaknya, sampai ke perizinan-perizinannya, sampai ke pasarnya juga untuk nembus pasar ekspor juga kita ada programnya,” urai Koordinator Rumah BUMN Jakarta, Jajang Rohmana, menjelaskan pelatihan di Rumah BUMN Jakarta saat ditemui di lokasi.
Dengan semangat tumbuh berkembang bersama masyarakat pelaku UMKM, Rumah BUMN BRI di Jakarta fokus mendorong digitalisasi agar lebih dikenal masyarakat. Digitalisasi dari Rumah BUMN Jakarta diharapkan bisa membawa UMKM memperluas pasar mereka, bahkan hingga ekspor.
“Jadi kita mendorong ke digitalisasinya. Tapi memang enggak menutup kemungkinan UMKM-UMKM yang potensial untuk ekspor, kita dorong ke go global-nya,” kata Jajang.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Jajang menceritakan tentang satu UMKM binaan Rumah BUMN Jakarta yang bisa menembus pasar dunia. Pelatihan hingga digitalisasi yang diberikan Rumah BUMN Jakarta membawa usaha ini bisa sampai ke tahap ekspor.
“Namanya Craftote,” kata Jajang.
Craftote merupakan UMKM kerajinan tangan. Craftote singgah ke Rumah BUMN Jakarta untuk meningkatkan capaian mereka dalam bidang kewirausahaan pada 2021. Karya Craftote berupa produk rumah tangga seperti kursi, meja, karpet, keranjang serbaguna, dekorasi lampu, hingga nampan yang terbuat dari bahan ramah lingkungan yakni bambu maupun eceng gondok.
Jajang menuturkan, Craftote saat itu juga ingin mempunyai galeri yang berbeda agar bisa lebih dilirik konsumen. BRI, lewat Rumah BUMN Jakarta, membantu mencapai tujuan tersebut. Kini, Craftote mempunyai galeri beserta kedai kopi yang membuat betah para pengunjung. Pelanggan bisa melihat-lihat dan menilai produk tersebut sembari memesan dan menyantap sajian yang sudah dipesan. Lokasi galeri Craftote ada di daerah Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Pelatihan, pendampingan, akses pendanaan, bantuan untuk mengikuti bazar lokal dan internasional, hingga digitalisasi pun menaikkan level Craftote hingga dilirik kepala negara dan kini menembus pasar dunia.
“Dia level up banget, sekarang sudah ekspor ke lima negara,” kata Jajang.
“Sampai dia langsung ketemu sama Presiden, itu lewat Rumah BUMN,” imbuh Jajang menutup cerita.









