Penangkapan Gembong Narkotika Rp 5 T, Waka MPR: Spektakuler!

Posted on

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Abcandra Muhammad Akbar Supratman memuji keberhasilan Badan Narkotika Nasional bersama Interpol dan BAIS menangkap gembong narkotika Dewi Astutik alias Dinda (43) di Kamboja. Otak upaya penyelundupan dua ton sabu-sabu senilai Rp 5 triliun ini juga merupakan buron Korea Selatan.

“Spektakuler! Penangkapan ini membuktikan kesungguhan aparat penegak hukum, pemerintah, untuk memberantas peredaran narkotika yang menghancurkan bangsa kita,” ujar Akbar dalam keterangannya, Rabu (3/12/2025).

Akbar menyatakan pemberantasan narkoba adalah bagian dari pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Selain berkaitan dengan Poin 7, bagian dari reformasi hukum dan ketahanan bangsa, pemberantasan narkoba sangat mendukung Poin 4 Asta Cita.

“Pemberantasan penyalahgunaan narkoba menjadi syarat membangun sumber daya manusia unggul, sehat fisik dan mental sehingga bisa berperan serta dalam Pembangunan negara kita,” ujarnya.

Pemberantasan penyalahgunaan narkoba juga baik bagi ekonomi nasional dan keamanan nasional.

“Penyalahgunaan narkoba akan mendorong kriminalitas dan disintegrasi keluarga, sementara negara juga menanggung biaya besar untuk penanganan Kesehatan, rehabilitasi, dan kehilangan produktivitas,” ujar Akbar.

Sementara itu, Kepala BNN Komisaris Jenderal Suyudi Ario Seto, Dewi Astutik yang berinisial asli PA merupakan rekrutor dari jaringan perdagangan narkotika Asia-Afrika. Dewi Astutik adalah aktor utama dalam upaya penyelundupan 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun di perairan Karimun, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu. Dewi diduga merekrut dan mengendalikan lebih dari 100 warga negara Indonesia dalam jejaring peredaran narkoba di Asia.

Menurut Suyudi, penangkapan Dewi Astutik ini akan menyelamatkan 8 juta rakyat Indonesia dari jeratan narkoba.

“Isu penyalahgunaan narkoba ini bukan sekadar isu kriminalitas melainkan juga isu kemanusiaan,” tutupnya.

Tonton juga video “Gembong Narkoba Dewi Astutik Ditangkap BNN di Kamboja”