Kakorlantas Ajak Ojol-Pecalang Jadi Pelopor Keselamatan Lalu Lintas di Bali

Posted on

Kakorlantas Polri Irjen berkesempatan berdialog dengan pengemudi ojek online (ojol) dan pecalang di Bali. Ia mengajak ojol dan pecalang menjadi pelopor keselamatan lalu lintas di Bali.

Diketahui, Irjen Agus hadir di Warkop Ojol Jagra Dewata, Bali. Kegiatan ini menjadi bagian dari program Polda Bali yang menindaklanjuti arahan Kapolri untuk mendekatkan Polri, khususnya Polantas, dengan komunitas masyarakat.

Arahan Kapolri, menurut Irjen Agus, menekankan pelayanan kepada masyarakat secara ikhlas serta membangun kedekatan agar komunikasi di lapangan berjalan cepat dan efektif, terutama terkait pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan.

“Dengan silaturahmi yang erat, informasi di jalan bisa langsung disampaikan dan dikoordinasikan. Ini penting untuk pencegahan kecelakaan,” kata Irjen Agus dalam keterangannya, Rabu (17/12/2025).

Kakorlantas juga mendorong agar komunitas ojol yang sudah terbentuk dapat dikelola dengan baik. Ke depan, Irjen Agus berharap muncul fasilitas seperti shelter ojol, warung ojol, hingga bengkel ojol sebagai ruang konsolidasi bersama antara Polri, Polantas, ojol, dan pecalang.

“Tujuannya agar bersama-sama menciptakan keamanan, ketertiban, dan yang paling penting keselamatan pengguna jalan,” imbuh Irjen Agus.

Irjen Agus menilai ojol memiliki peran strategis karena aktivitas harian berada di jalan raya. Karena itu, ojol diharapkan menjadi pionir keselamatan berlalu lintas, memberikan perlindungan, serta menyampaikan informasi kepada kepolisian demi keselamatan bersama.

Dalam dialog tersebut, Kakorlantas juga memberikan apresiasi kepada pecalang yang memiliki peran kuat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Bali. Kehadiran pecalang disebut sebagai kekuatan kearifan lokal yang patut dijaga dan diperkuat sinerginya dengan Polri.

Selain itu, Irjen Agus menyinggung masih adanya wisatawan yang kurang tertib berlalu lintas di Bali. Hal ini akan dibahas lebih lanjut bersama pemerintah daerah untuk merumuskan pendekatan yang santun, beretika, dan menghormati kearifan lokal tanpa mengedepankan penindakan hukum semata.

“Lalu lintas adalah cermin budaya. Bali adalah wajah Indonesia di mata dunia sehingga ketertiban berlalu lintas harus dijaga bersama,” tegasnya.

Di akhir kegiatan, Kakorlantas menegaskan komitmen Polri untuk terus mengubah wajah pelayanan menjadi lebih humanis dan bersahabat. Penindakan disebut sebagai langkah terakhir, sementara sistem e-TLE akan terus diperkuat demi mewujudkan Bali sebagai role model ketertiban dan keselamatan lalu lintas nasional.

Simak juga Video ‘Kakorlantas Siapkan Smart City Road Safety Policing di Bali’: