Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
Ketua Umum Kelompok Relawan Prabowo, Immanuel Ebenezer (Noel), mengapresiasi penangguhan penahanan mahasiswi di kasus meme Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Noel mengatakan Prabowo sosok pemimpin yang pemaaf.
“Ya menurut saya ini sikap yang luar biasa yang dilakukan oleh Presiden Prabowo ya. Pemimpin yang pemaaf walaupun dihina, difitnah, sudah hal yang biasa lah diperlakukan terhadap Pak Prabowo, presiden kita,” kata Noel kepada wartawan, Senin (12/5/2025).
Noel mengingatkan kepada mahasiswa untuk bijak dalam bermedia sosial. Ia mengatakan menyampaikan kritik boleh saja, tetapi harus sesuai dengan jalur.
“Tapi, dalam kasus mahasiswi ITB ini, ya mahasiswa harus lebih ini dong. Kita ini bekas mahasiswa semua, aktivis kampus semua, kita tahu mana kritik, mana benci, mana menghujat, mana mengkritisi. Jadi harus paham mana itu kritik, mana itu menghujat, menghina,” ucapnya.
Noel menilai Prabowo sosok pemimpin yang bijak. Ia menyebut meme yang diunggah oleh mahasiswa berinisial SSS tersebut bisa dimaknai merendahkan martabat seseorang.
“Kita, Pak Prabowo kan tidak pernah membatasi kritik ya, Pak Prabowo persiden nggak pernah membatasi orang mau kritik karena menurut dia kritik itu adalah sikap yang membangun, tanpa harus merendahkan martabat orang di depan publik,” ujar Noel.
“Yang diinikan (meme) dia ciuman dengan Pak Jokowi ini kan sebuah penghinaan, orang akan mengkonotasi yang tidak baik gitu loh. Jadi mahasiswa atau mahasiswi nanti lebih dewasa dalam bermedia sosial,” ungkapnya.
Noel menilai kasus terhadap mahasiswi SSS bisa menjadi pembelajaran bagi pihak lain. Ia tak ingin kejadian ini justru dianggap biasa dan akhirnya diikuti oleh semua pihak.
“Jangan mentang-mentang hari ini Pak Prabowo memaafkan dan menangguhkan ya mahasiswi ITB itu, terus kemudian yang lain mau melakukan hal yang sama karena pak Prabowo selalu memaafkan. Tapi ya nggak apa-apa lah hari ini saya rasa pelajaran untuk mahasiswa-mahasiswi agar ke depan nanti punya kedewasaan dalam bermedia sosial,” sambungnya.
Sebelumnya, Bareskrim Polri menangguhkan penahanan SSS. Alasannya, SSS diberikan kesempatan untuk melanjutkan kuliahnya.
“Penanggulangan penahanan ini diberikan tentu mendasari pada aspek pendekatan kemanusiaan dan memberikan kesempatan kepada yang bersangkutan untuk melanjutkan perkualahannya,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, kepada wartawan, Minggu (11/5/2025).
Selain itu, penangguhan penahanan SSS diberikan oleh penyidik berdasarkan permohonan dari tersangka SSS melalui penasehat hukumnya serta dari orang tuanya. Tersangka SSS juga telah meminta maaf karena membuat gaduh.
“Juga berdasarkan itikad niat baik dari tersangka dan keluarganya untuk memohon maaf karena telah terjadi kegaduhan. Juga permohonan maaf kepada Bapak Prabowo dan Bapak Jokowi serta pihak ITB, di mana yang bersangkutan sangat menyesal dan tidak mengulangi perbuatannya,” ucapnya.
Lihat juga Video Bareskrim Tangguhkan Penahanan Pengunggah Meme Prabowo-Jokowi