Tim penyelamat mengatakan serangan menewaskan 10 orang pada hari Sabtu (17/5), setelah militer Israel mengumumkan tahap awal operasi intensif yang bertujuan untuk mengalahkan kelompok Hamas.
Operasi baru yang intensif tersebut dilakukan saat situasi kemanusiaan di wilayah Gaza terus memburuk. Salah satu rumah sakit terakhir yang masih berfungsi, mengingatkan bahwa mereka tidak lagi dapat merawat pasien yang terluka parah karena kekurangan pasokan, dan adanya serangan di dekatnya yang merusak tempat tersebut.
Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal mengatakan kepada AFP, bahwa 10 jenazah telah dibawa ke rumah sakit Gaza setelah serangan pada Sabtu pagi waktu setempat.
Bassal mengatakan, tiga orang tewas dan empat orang terluka dalam drone di sebelah timur kota Khan Yunis, Gaza selatan. Sementara tiga orang lainnya tewas dan beberapa lainnya terluka dalam gempuran ke sebuah rumah di Jabalia, di utara.
Sebuah serangan terhadap sebuah apartemen di sebelah barat laut Khan Yunis menewaskan tiga orang, tambahnya. Sementara satu orang tewas dan lima orang terluka, “termasuk seorang anak perempuan, seorang wanita muda dan seorang wanita hamil”, dalam sebuah serangan terhadap sebuah tenda di sebelah barat kota yang sama.
Laporan kematian tersebut muncul setelah militer Israel mengumumkan telah “meluncurkan serangan besar-besaran dan mengerahkan pasukan untuk merebut kendali atas wilayah-wilayah di”.
Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari “perluasan pertempuran di Jalur Gaza, dengan tujuan mencapai semua tujuan perang, termasuk pembebasan mereka yang diculik dan kekalahan Hamas”, kata militer militer Israel.
Operasi tersebut diluncurkan saat Israel menghadapi tekanan untuk mencabut blokade bantuan yang diberlakukannya di Gaza pada awal Maret lalu.
Organisasi-organisasi bantuan telah memperingatkan bahwa blokade tersebut telah menciptakan kekurangan kritis dalam berbagai hal, mulai dari makanan dan air bersih hingga bahan bakar dan obat-obatan.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
