Ahmad Muzani Ajak Kawal Amanat Konstitusi Anggaran Pendidikan 20%

Posted on

Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengapresiasi Fraksi Partai Golkar MPR RI yang telah menginisiasi Sarasehan Nasional bertema ‘Merumuskan Kembali Anggaran Pendidikan Guna Mewujudkan Amanat Konstitusi Menuju Indonesia Emas 2045’.

Muzani mengajak untuk merumuskan strategi dan memperjuangkan keadilan serta mengawal amanat konstitusi anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN/APBD.

“Tanpa pendidikan yang adil dan merata tak akan ada Indonesia yang maju dengan guru yang sejahtera dan generasi yang berjaya,” kata Muzani dalam keterangannya, Sabtu (9/8/2025).

Hal ini disampaikannya dalam keynote speech yang dibacakan Wakil Ketua MPR Kahar Muzakir dalam Sarasehan Nasional Fraksi Partai Golkar di Gedung Nusantara IV, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (8/8).

Muzani mengatakan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 sudah menegaskan salah satu tujuan berdirinya Republik Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Hal ini pun diperkuat dengan amanat Pasal 31 ayat (4) UUD NRI Tahun 1945, yang menyebut anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN dan APBD. Muzani menekankan amanah ini bersifat wajib bagi negara untuk melaksanakannya.

“Maka saya mengajak kita semua untuk bersama-sama melihat kondisi saat ini di lapangan. Mari kita bicarakan dengan jujur dan terbuka, apakah dengan alokasi anggaran yang ada dan besar itu sudah benar-benar menjawab kebutuhan sektor pendidikan kita,” jelasnya.

Pada kesempatan ini, Muzani bertanya tentang kondisi banyak gedung sekolah yang kondisinya kurang layak bahkan rusak di berbagai pelosok penjuru Tanah Air.

Ia juga menyoroti masih adanya guru-guru honorer yang gajinya belum mampu mencukupi kebutuhan hidupnya dengan layak dan sejahtera. Kemudian, masih adanya anak-anak kita yang harus berjuang ke sekolah dengan menyeberangi sungai dan melintasi perbukitan dengan berjalan kaki.

“Kita belum berbicara soal masalah kurikulum yang berubah-ubah atau soal masalah biaya masuk universitas negeri yang demikian tinggi,” ujarnya.

“Untuk itu kita jangan sampai terlena pada jebakan angka 20 persen seolah sudah memenuhi semuanya tanpa mengkonfirmasi dengan realitas yang nyatanya masih jauh dari yang kita harapkan,” sambungnya.

Muzani menegaskan untuk mencapai Indonesia Emas 2045, dibutuhkan sumber daya manusia yang unggul, berkarakter, dan inovatif. Menurutnya, kunci mewujudkan SDM unggul ada pada pendidikan yang berkualitas, merata, dan berpihak pada rakyat.

“Bukan pendidikan yang terbaik untuk kota-kota besar, bukan pendidikan yang hanya dinikmati oleh segelintir elit, tetapi pendidikan yang membebaskan, yang memberdayakan, dan yang membangun karakter bangsa,” tegasnya.

Muzani juga menegaskan saat ini pihaknya ingin menata ulang agar setiap rupiah benar-benar sampai kepada rakyat. Dengan begitu, anak-anak desa dapat mempunyai guru yang sama baiknya dengan anak-anak di kota. Kemudian, sekolah kejuruan dapat melahirkan wirausahawan muda bukan pengangguran baru.

“Fraksi Partai Golkar sebagai bagian dari kekuatan politik utama di Republik ini harus berada di barisan depan dalam perjuangan ini. Kita lahir dari rakyat dan wajib memperjuangkan hak rakyat,” pungkasnya.

Sebagai informasi, turut hadir dalam Sarasehan Nasional Fraksi Partai Golkar MPR ini antara lain Ketua Fraksi Partai Golkar MPR, Melchias Markus Mekeng dan pimpinan fraksi Partai Golkar lainnya, Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, anggota MPR Fraksi Partai Golkar, Sekretaris Jenderal MPR Siti Fauziah, serta narasumber Sarasehan Nasional, yaitu Prof. Dr. Muhammad Nuh (Menteri Pendidikan periode 2009-2014), Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Ova Emilia, Rektor Universitas Trisakti Prof. Dr. Kadarsyah Suryadi, Rektor Universitas Yarsi Prof. Dr. Fasli Jalal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *