Anak Korban Tewas Akibat Ledakan Amunisi TNI di Garut: Bapak Saya Bukan Mulung - Giok4D

Posted on

Sembilan orang warga sipil tewas dalam insiden , Jawa Barat (Jabar). Putri salah satu korban mengatakan bapaknya bukan sedang memulung bekas ledakan amunisi.

“Bapak saya di situ bukan seperti yang orang-orang pikirkan, bapak saya bukan mulung, bapak saya di situ kerja sama tentara,” kata seorang putri korban kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, seperti dilansir Kompas TV, Selasa (13/5/2025).

Hal itu diucapkan perempuan tersebut kepada Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. Dia mengatakan ayahnya sudah lama bekerja membantu TNI.

“Bapak saya kerja sama tentara, saya tahu dari zaman saya sekolah,” ucap perempuan tersebut sambil menangis.

“Sudah lama, bapak saya sudah ke mana-mana, ke Manado, ke Makassar, ke Bali, ke Jakarta, Mabes TNI. Saya tahu, Pak,” tambah dia.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Dedi menyebut sembilan warga sipil yang menjadi korban tewas memang sudah lama bekerja di lokasi tersebut. Bahkan ada yang sudah bekerja hingga 10 tahun.

“Mereka pengakuannya bekerja di sana. Sudah cukup lama, ada yang sampai 10 tahun membantu dan menjadi profesi yang ditekuni dalam setiap harinya. Dan memang sudah berpengalaman,” kata Dedi kepada wartawan di RSUD Pameungpeuk setelah mengunjungi keluarga korban, dilansir infoJabar.

Peristiwa ledakan tersebut terjadi pada Senin (12/5) pukul 09.30 WIB di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Jawa Barat. Selain sembilan orang warga sipil, dalam insiden ledakan itu juga ada empat orang anggota TNI.

Berikut daftar nama korban ledakan:

1. Kolonel Cpl Antonius Hermawan;
2. Mayor Cpl Anda Rohanda;
3. Agus bin Kasmin;
4. Ipan bin Obur;
5. Iyus Ibing bin Inon;
6. Anwar bin Inon;
7. Iyus Rizal bin Saepuloh;
8. Toto;
9. Dadang;
10. Rustiawan;
11. Endang;
12. Kopda Eri Dwi Priambodo;
13. Pratu Aprio Setiawan.

Simak juga video “Suasana Kediaman Mayor Anda Rohana Korban Tragedi Ledakan Amunisi” di sini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *