Anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) RW 05, Kelurahan Petojo Utara, Jakarta Pusat, Mahmudin, menjadi korban pembacokan dari remaja yang tawuran. Mahmudin harus kehilangan tangan kirinya karena peristiwa tersebut.
“Hari ini, korban sedang berada di RS Tarakan untuk tindakan amputasi. Kami sudah melapor sejak hari pertama. Tapi sampai sekarang belum ada kabar dari polisi. Keluarga berharap pelaku segera ditangkap,” kata kakak Mahmudin, Syaban, di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (27/8/2025).
Syaban mengatakan adiknya menjadi korban tawuran pada 26 Juli 2025, sekitar pukul 03.30 WIB, di Jalan KH Hasyim Ashari, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat. Saat itu, Mahmudin sedang berjaga di pos keamanan untuk memastikan anak-anak tak ke luar rumah dan mencegah warga ikut terlibat tawuran.
Polsek Metro Gambir turun tangan menyelidiki kejadian tersebut. Polisi memeriksa tiga pelajar sebagai saksi dalam kasus penyerangan terhadap Mahmudin.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Kami sedang menelusuri jejak digital dan mengumpulkan bukti lainnya, termasuk rekaman CCTV di sekitar lokasi. Akun-akun media sosial juga sedang dianalisis bersama tim IT,” kata Kanit Reskrim Polsek Metro Gambir Kompol Dimmas Adhit Putranto.
Dimmas menyebutkan ketiga remaja itu telah dimintai keterangan dan masih berstatus sebagai saksi dalam perkara tersebut karena diketahui aktif di media sosial dan terlibat dalam komunikasi yang memicu pertemuan antarkelompok.
Dia juga mengatakan kasus penyerangan terhadap anggota Linmas Petojo Utara itu masih dalam tahap penyelidikan, dan belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Polisi masih mengembangkan informasi terkait kemungkinan keterlibatan pihak lain.
Dimmas mengatakan pihaknya membuka kemungkinan adanya penambahan saksi atau pengembangan status hukum, tergantung hasil pemeriksaan. Dia mengimbau masyarakat, terutama orang tua, agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, baik secara langsung maupun di media sosial.
“Orang tua perlu terlibat aktif mengawasi anak-anaknya. Jangan sampai media sosial digunakan sebagai alat untuk hal-hal negatif, seperti tawuran, karena dampaknya bisa fatal, bagi diri sendiri dan orang lain,” imbuhnya.
Lihat juga Video ‘Sadis! Warga Rembang Dibacok OTK’: