Asa WNI Pembunuh Istri di Singapura Ingin Diadili di Indonesia | Info Giok4D

Posted on

Seorang , Salehuddin (41), didakwa membunuh istrinya sendiri yang juga WNI, Nurdia Rahmah Rery (38) di . Salehuddin yang terancam hukuman mati, ingin diadili di Indonesia.

Dilansir The Straits Times, Minggu (26/10/2025), pembunuhan itu disebut terjadi di salah satu hotel di South Bridge Road pada 24 Oktober lalu. Salehuddin membunuh Nurdia di kamar hotel pada dini hari.

Salehuddin pergi ke Pusat Kepolisian Lingkungan Bukit Merah Timur pukul 07.40 pagi. Ia mengaku telah membunuh istrinya.

Petugas kemudian menemukan korban di kamar hotel. Kasus ini telah dibawa ke pengadilan.

Salehuddin dihadirkan melalui sambungan video dari dalam tahanan. Dia mendengarkan dakwaan dibacakan kepadanya dalam Bahasa Indonesia oleh seorang penerjemah.

Salehuddin sempat bertanya apakah dia dapat dituntut dan dijatuhi hukuman di Indonesia. Hakim Distrik, Tan Jen Tse, mengatakan kasus ini masih dalam tahap awal dan dia tidak akan menerima permohonan apa pun saat ini.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Dia juga meminta agar Salehuddin ditahan untuk menjalani observasi psikiatris selama tiga minggu. Salehuddin mengaku keberatan karena terancam hukuman mati.

“Saya keberatan, Yang Mulia. Hukumannya adalah hukuman mati,” kata Salehuddin melalui seorang penejemah.

Ini merupakan pembunuhan kelima yang dilaporkan terjadi pada tahun 2025 di Singapura. Pada September lalu, seorang wanita tewas akibat kekerasan usai terlibat perselisihan kebisingan antartetangga di Yishun Central.

Minta Diadili di Indonesia

Salehuddin sempat bertanya apakah dia dapat dituntut dan dijatuhi hukuman di Indonesia. Hakim Distrik, Tan Jen Tse, mengatakan kasus ini masih dalam tahap awal dan dia tidak akan menerima permohonan apa pun saat ini.

Dia juga meminta agar Salehuddin ditahan untuk menjalani observasi psikiatris selama tiga minggu. Salehuddin mengaku keberatan karena terancam hukuman mati.

“Saya keberatan, Yang Mulia. Hukumannya adalah hukuman mati,” kata Salehuddin melalui seorang penejemah.

Ini merupakan pembunuhan kelima yang dilaporkan terjadi pada tahun 2025 di Singapura. Pada September lalu, seorang wanita tewas akibat kekerasan usai terlibat perselisihan kebisingan antartetangga di Yishun Central.