Insiden yang berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut) menyebabkan 96 orang terluka. Seorang murid harus menjalani operasi ketiga kalinya akibat terkena ledakan.
Ugi Abdurrahman, ayah seorang siswa SMAN 72 Jakarta, mengatakan anaknya sudah menjalani dua kali operasi setelah terdampak ledakan. Anaknya yang bernama Aufa itu operasi di bagian kepala dan tangan.
“Ya udah dua kali operasi, operasi kepala, gendang telinga, sama ini, sama tangan lengan,” kata Ugi kepada wartawan saat mengunjungi SMAN 72 Jakarta, Jakarta Utara, Senin (10/11/2025).
Ugi mendengar kabar anaknya mengalami kritis dari siswa lain saat insiden ledakan baru terjadi. Dia mendapat cerita, saat itu anaknya berada dekat dengan pusat ledakan.
“Dekat sekali, dia peledakan pertama. Masjid. Karena sebelah kirinya kebetulan. Menurut informasi dia ya, menurut informasi anak itu katanya dekat dengan peledakan. Makanya dia nggak tahu ada peledakan 2, 3. Jadi, saat peledakan pertama ya udah dia nggak sadar. Nah, digotong sempat viralnya karena darahnya banyak. Jadi, temannya teriak, Aufa kritis, Aufa, kritis,” ungkapnya.
Ugi melanjutkan, kini Aufa akan menjalani operasi ketiga. Untuk itu kini dia masih dirawat di RS Islam Jakarta di Cempaka Putih, Jakarta Pusat (Jakpus).
“Di RS Islam, terus ada operasi ketiga katanya, operasi kepala itu. Dilihatin saya itu, ada kelainan di dekat batang otak katanya,” imbuh dia.
Kini Ugi baru saja datang ke SMAN 72 Kelapa Gading. Dia mengambil barang anaknya yang tertinggal saat insiden terjadi.
“Ambil barang-barang Aufa yang ketinggalan, di antaranya tas, HP, sepatu, itu aja sih, sama kendaraan motor,” ujarnya.
Sebagai informasi, ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11). Ledakan itu menyebabkan 96 orang pelajar terluka.
Polisi telah mengamankan satu terduga pelaku yang merupakan pelajar pada sekolah tersebut. Namun terduga pelaku masih dalam perawatan karena juga mengalami luka.
Densus 88 Antiteror Polri menemukan 7 peledak saat menyisir SMAN 72 setelah terjadi ledakan. Sebanyak 4 di antaranya meledak.
Kini Ugi baru saja datang ke SMAN 72 Kelapa Gading. Dia mengambil barang anaknya yang tertinggal saat insiden terjadi.
“Ambil barang-barang Aufa yang ketinggalan, di antaranya tas, HP, sepatu, itu aja sih, sama kendaraan motor,” ujarnya.
Sebagai informasi, ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11). Ledakan itu menyebabkan 96 orang pelajar terluka.
Polisi telah mengamankan satu terduga pelaku yang merupakan pelajar pada sekolah tersebut. Namun terduga pelaku masih dalam perawatan karena juga mengalami luka.
Densus 88 Antiteror Polri menemukan 7 peledak saat menyisir SMAN 72 setelah terjadi ledakan. Sebanyak 4 di antaranya meledak.
