Bela Palestina, Ribuan Perempuan Indonesia Serukan Boikot Produk Pro Israel

Posted on

Gerakan solidaritas untuk Palestina kembali menggema di Jakarta. Ribuan perempuan dari berbagai organisasi masyarakat dan komunitas berkumpul dalam aksi damai bertajuk ‘One Million Women for Gaza’ pada Minggu (6/7).

Digagas oleh PP Wanita Islam dan ARIBP Perempuan, aksi ini mengusung tema ‘Women’s Economic Boycott Against Pro-Israel Products’. Aksi ini menandai fase baru dalam perjuangan mendukung Palestina, dengan fokus pada gerakan boikot produk terafiliasi Israel sebagai senjata perlawanan damai.

Gerakan ini juga menjadi bentuk nyata dari perubahan strategi perjuangan, dari sekadar aksi massa menjadi langkah konkret melalui pengaruh konsumsi. Mereka menekankan setiap rupiah yang dibelanjakan memiliki dampak moral dan kemanusiaan.

“Konsumsi adalah bentuk sikap politik,” ungkap pernyataan resmi ARIBP Perempuan dalam keterangan tertulis, Rabu (8/7/2025).

Pada kesempatan ini, mereka juga menyuarakan kampanye #GantiProduk, sebuah ajakan untuk meninggalkan produk-produk yang diduga terafiliasi dengan Israel, dan beralih ke produk halal lokal. Acara juga diramaikan dengan bazar UMKM perempuan, penyebaran materi edukatif, dan penandatanganan Deklarasi Boikot Nasional.

Sebelumnya, telah beredar luas daftar produk yang terafiliasi Israel, salah satunya dari Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI). YKMI pun telah merilis 10 daftar merek yang harus dihindari atau wajib diboikot sesuai dengan Irsyadat MUI.

“Aksi ini bertujuan menguatkan jaringan ekonomi alternatif, terutama produk halal lokal dan UMKM perempuan sebagai solusi nyata dari sikap boikot,” ungkap penyelenggara.

Kehadiran perempuan dari berbagai lapisan masyarakat termasuk guru, pelajar, mahasiswa, komunitas ojek online, hingga tokoh nasional dan influencer menegaskan gerakan ini merupakan aksi strategis yang bermartabat dan inklusif.

“Perjuangan Palestina adalah perjuangan kemanusiaan,” ungkap para peserta aksi.

Pada kesempatan ini, Koordinator Muslimah Bogor Raya, Finda Musfindayani turut menyerukan pentingnya gerakan boikot sebagai bentuk perlawanan damai atas tragedi kemanusiaan yang tengah berlangsung di Gaza.

“Telah jelas terjadi genosida di Palestina, banyak ibu dan anak-anak dibunuh dengan kekejian yang dilakukan oleh Zionis, apa yang dapat kita lakukan sebagai seorang perempuan? Cukupkah kita hanya berdoa saja? Lalu apa yang membuat mereka dapat menghentikan pembantaian itu?” tegasnya.

Finda mengungkapkan gerakan boikot produk terafiliasi zionis dapat menjadi cara efektif untuk menghentikan pendanaan yang digunakan dalam agresi militer.

Ia mengungkapkan aksi ini juga menegaskan perjuangan solidaritas terhadap Palestina tidak hanya dapat dilakukan melalui unjuk rasa dan doa, tetapi juga melalui kekuatan kolektif dalam menentukan pilihan konsumsi.

“Bagaimana cara mereka bangkrut? yaitu dengan boikot produk yang terafiliasi dengan zionis. Dengan tidak mendatangi gerai-gerai restoran cepat saji mereka, dengan tidak memberi produk mereka, kita sudah ikut berpartisipasi untuk menghambat dana mereka yang digunakan untuk mendapatkan amunisi,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *