Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyalurkan bantuan kepada di Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Muzani Muzani mengatakan percepatan pemulihan kehidupan masyarakat terdampak bencana harus segera dilakukan.
“Dari paparan Bupati Tapanuli Tengah Pak Masinton kami mendengarkan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat di lapangan. Ada aspirasi yang bisa langsung diputuskan hari ini, dan ada pula yang harus dibicarakan lintas kementerian untuk pemulihan jangka panjang. Pada intinya kita fokus membantu masyarakat dan para kepala daerah agar bisa memulihkan kehidupan masyarakat pasca bencana,” ujar Muzani dalam keterangnya, Minggu (14/12/2025).
Penyaluran bantuan ini merupakan kelanjutan dari distribusi bantuan kemanusiaan MPR RI di Aceh. Dalam kegiatan ini, Ahmad Muzani didampingi Wakil Ketua MPR Abcandra Akbar, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat, Wakil Menteri Kesehatan Benny Oktavianus, serta Wakil Menteri Agama Romo Syafii.
Muzani mengatakan seluruh masukan dari masyarakat dan pemerintah daerah akan dibawa ke Jakarta untuk dicarikan solusi penyelesaian. Selain itu, Muzani juga mengapresiasi perhatian dan dukungan Presiden Prabowo Subianto dalam penanganan bencana di Sumatera.
“Sebagai pimpinan MPR, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan luar biasa dari Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto, yang begitu serius menangani musibah di Sumatera. Beliau telah beberapa kali datang langsung ke lokasi bencana dan terus memberikan perhatian serius,” tegas Muzani.
Sebanyak 5.000 paket bantuan disalurkan, berupa sembako, obat-obatan, dan perlengkapan alat tulis sekolah. Bantuan diserahkan simbolis kepada Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu dan Wakil Bupati Tapanuli Utara Deni Parlindungan untuk segera didistribusikan kepada para korban terdampak.
Diketahui, berdasarkan laporan BPBD Sumatera Utara per 13 Desember, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana di Sumatera Utara mencapai 348 orang dan 91 orang lainnya masih dalam pencarian. Korban jiwa terbanyak berada di Tapanuli Tengah sebanyak 116 orang meninggal dan 63 orang hilang, disusul Tapanuli Selatan 86 orang meninggal, serta Tapanuli Utara 36 orang meninggal.
Masinton Pasaribu mengatakan saat ini, kondisi wilayahnya mulai berangsur membaik. Meskipun, kata dia, masih terdapat sejumlah kendala di lapangan.
“Kondisi mulai terurai perlahan. Listrik dan internet sudah menyala meskipun masih terbatas. Pasokan BBM sudah mulai lancar, meski tetap perlu pengawasan agar tidak dimanfaatkan oleh spekulan,” ujarnya.
Masinton mengatakan pihaknya memperpanjang masa tanggap darurat untuk memaksimalkan penanganan bencana. Dia menyebut saat ini, masih terdapat sembilan desa yang terisolir dan hanya dapat dijangkau dengan berjalan kaki atau melalui pengiriman bantuan udara.
“Kami juga membutuhkan penanganan cepat untuk pemulihan air bersih karena seluruh instalasi rusak total, mulai dari hulu hingga jaringan ke rumah warga,” katanya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat mengatakan kurang lebih 5.000 ruang kelas di Sumatera Utara mengalami kerusakan akibat bencana. Dia mengatakan sekolah-sekolah yang rusak akan segera diperbaiki.
“Yang paling mendesak adalah memastikan siswa segera kembali mengikuti proses pembelajaran. Untuk sekolah dengan kerusakan ringan akan dilakukan pembersihan, sementara yang rusak sedang dan berat akan segera diperbaiki, bahkan direlokasi jika diperlukan agar aman dari bencana,” jelasnya.
Secara keseluruhan, MPR RI menyalurkan 15.000 paket bantuan kemanusiaan yang didistribusikan ke Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, dengan masing-masing provinsi menerima 5.000 paket bantuan. Meski bantuan yang disalurkan masih terbatas, Muzani menegaskan perhatian dan kehadiran pemerintah pusat diharapkan dapat membantu korban terdampak.
