Presiden menggelar pertemuan bilateral dengan Christopher Luxon di sela Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) 2025. Keduanya membahas kerja sama bidang pendidikan, salah satunya program kedokteran.
Pertemuan bilateral kedua negara ini digelar di Ruang Agenas, Hotel Lahan Select Gyeongju, Korea Selatan, Jumat (31/10/2025). Prabowo membeberkan bahwa kerja sama Indonesia dengan Selandia Baru terus meningkat dalam lima tahun terakhir dengan nilai perdagangan hampir 10% setiap tahun.
“Perdagangan bilateral kita telah meningkat secara konsisten selama lima tahun terakhir, hampir 10 persen setiap tahunnya, namun saya yakin kita dapat berupaya lebih baik lagi. Dalam berbagai sektor, kita telah bekerja sama dengan baik dan saya berharap kerja sama ini dapat terus ditingkatkan,” ujar Prabowo, dikutip Biro Sekretariat Presiden.
Prabowo menekankan pentingnya pertukaran pengalaman dan penguatan kolaborasi di sektor pendidikan, khususnya di bidang kedokteran. Prabowo ingin mengirimkan mahasiswa untuk belajar kedokteran gigi.
“Jadi, saya kira itu yang ingin saya sampaikan ya, kerja sama di bidang pertanian, pendidikan. Kita ingin juga kirim lebih banyak mahasiswa untuk belajar kedokteran dan kedokteran gigi. Kita sangat butuh dokter dan dokter gigi,” ujarnya.
Selain itu, Prabowo meminta Selandia Baru mengirimkan tenaga pengajar bahasa Inggris. “Saya juga minta kalau ada guru-guru dari Selandia Baru yang bisa bantu kita, kita mau menambah sekolah atau kursus-kursus bahasa Inggris untuk pekerja-pekerja kita yang mau keluar negeri,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, PM Luxon juga menegaskan komitmen untuk memperkuat hubungan perdagangan antara kedua negara. PM Luxon mengapresiasi dukungan Indonesia terhadap peningkatan kemitraan strategis komprehensif ASEAN dan Selandia Baru serta berbagai kerja sama regional lainnya.
“Izinkan saya juga menyampaikan terima kasih atas seluruh dukungan Anda terhadap peningkatan status ASEAN CSP (Comprehensive Strategic Partnership) dengan Selandia Baru. Kami sangat menghargai hal itu. Dengan adanya peningkatan ASEAN CSP, RCEP, dan pemuktahiran ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA), kini kita memiliki mekanisme kawasan yang kuat untuk melakukan apa yang telah kita bicarakan di Peru tahun lalu terkait bagaimana mempercepat hubungan perdagangan antara kedua negara,” ujar PM Luxon.
