Badan Nasional Penanggulangan Bencana () mencatat korban tewas akibat ambruknya Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, terbesar di tahun 2025. Data korban itu lebih banyak dari korban bencana gempa bumi Poso dan banjir bandang Bali.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan menyebut pada hari kedelapan operasi pencarian, korban meninggal sebanyak 50 orang dan selamat 104 orang. Sementara 13 orang masih dalam pencarian tim SAR.
“Kami baru saja rapat koordinasi, intinya akan disampaikan alhamdulillah tujuh jenazah lagi. Sehingga diperkirakan tinggal 13 korban yang akan kami cari di lokasi runtuhnya musala di Pondok Pesantren Sidoarjo,” kata Budi dilansir , Senin (6/10/2025).
Budi mengatakan, peristiwa ini termasuk kejadian yang cukup besar yang merenggut nyawa korban, setidaknya sepanjang tahun 2025. Korban tewas dalam insiden itu tercatat lebih banyak dari korban bencana alam sebelumnya.
“Korban kali ini disepanjang tahun 2025, ini adalah korban yang cukup besar menurut BNPB. Karena dari bencana-bencana alam yang terjadi, baik gempa bumi di Poso, gempa bumi di tempat lain, termasuk banjir bandang di Bali, semuanya korbannya hanya sedikit. Ini korbannya cukup banyak, jadi 50 orang meninggal,” ucapnya.
Untuk itu, seluruh petugas bekerja dengan maksimal dalam penanganan peristiwa ini, hingga memastikan proses evakuasi korban tuntas sesuai arahan yang diberikan Presiden Prabowo Subianto.
Simak selengkapnya .