Aiptu Eko Yulianto membentuk Bank Sampah Berkah Bhayangkara di Serang, Banten. Lewat program itu, Eko mengedukasi masyarakat Serang dalam pengelolaan sampah agar menjadi pundi-pundi rupiah.
Kepala SPKT Polsek Waringinkurung, Polresta Serang Kota, itu menjalankan program bank sampah itu sejak 2021. Dia merangkul ibu-ibu hingga pemuda setempat untuk menjalankan Bank Sampah Berkah Bhayangkara.
“Untuk pengelolaan bank sampah, pada prinsipnya kuncinya hanya diedukasi. Kita edukasi masyarakat untuk mengubah perilaku dalam hal pemilihan sampah. Jadi antara sampah organik dan anorganik sudah terpilih di rumah,” kata Eko dalam Hoegeng Corner 2025 infoPagi, Kamis (20/11/2025).
Ketika sampah sudah dipilah di rumah masing-masing warga, sampah anorganik bisa ditabung masyarakat ke Bank Sampah Berkah Bhayangkara. Menurut Eko, masyarakat bisa menukarkan tabungan sampahnya itu dengan uang atau sembako.
“Jadi, ketika sudah terpilih, masyarakat akan mendapat nilai ekonomis dari sampah yang terpilih tersebut dan masyarakat bisa menabung di bank sampah yang sudah dibentuk di wilayah masing-masing,” ucap Eko.
“Selain ditabung, kita juga ada program sedekah sampah, sampah ditukar sembako, sampah bisa untuk membayar rekening listrik, untuk membuat SIM pun bisa, perpanjangan SIM-STNK, bikin SKCK pun bisa pakai sampah di Bank Sampah Berkah Bhayangkara,” tambahnya.
Kemudian Aiptu Eko akan mengambil sampah-sampah anorganik yang sudah terkumpul di unit-unit bank sampah yang ada di RT/RW dan sekolah-sekolah ke bank sampah induk. Dari bank sampah itu, sampah seperti botol plastik, besi, hingga kertas itu akan dijual ke industri daur ulang di Serang.
“Setelah di bank sampah induk itu akan dipilih sesuai jenisnya, mungkin sebagian ada yang buat kerajinan agar nilai ekonomisnya menjadi lebih tinggi, dan lainnya dikirim ke industri daur ulang agar bisa memperoleh harga yang lebih bagus,” imbuhnya.
