Ada sederet akan terjadi dan dapat diamati di langit malam sepanjang bulan Juni 2025. Mulai dari hujan meteor Arietid dan Bootid, Titik Balik Matahari, hingga Bulan Purnama yang dikenal sebagai Strawberry Moon.
Dilansir dari In The Sky, setidaknya ada empat fenomena astronomi yang dapat diamati secara langsung dengan mata telanjang dan menarik untuk diamati. Berikut ini daftar fenomena beserta informasi waktu kejadiannya.
Hujan meteor Arietid, yang dikenal sebagai salah satu hujan meteor siang hari teraktif, akan mencapai puncaknya pada 10 Juni 2025. Meteor ini berasal dari konstelasi Aries dan aktif dari 14 April hingga 24 Juni. Meskipun dinamakan “siang hari”, beberapa meteor dapat terlihat sebelum fajar, terutama saat titik radiannya berada tinggi di langit.
Untuk pengamat di Indonesia, waktu terbaik untuk menyaksikan hujan meteor ini adalah menjelang subuh, ketika langit masih gelap dan titik radian mulai muncul di ufuk timur. Meskipun intensitasnya tidak setinggi hujan meteor malam hari, Arietid tetap menawarkan pemandangan menarik bagi penggemar astronomi.
Bulan Purnama yang terjadi pada 11 Juni 2025 dikenal sebagai “Strawberry Moon”, sebuah istilah yang berasal dari Old Farmer’s Almanac di Amerika Utara. Nama ini tidak mengacu pada warna Bulan, melainkan menandai musim panen stroberi di wilayah tersebut.
Setelah puncak purnama, Bulan akan terbit sekitar satu jam lebih lambat setiap malam, menjadi lebih menonjol di langit malam. Beberapa hari kemudian, Bulan hanya akan terlihat menjelang fajar dan pagi hari.
Solstis Juni atau titik balik matahari musim panas di belahan bumi utara akan terjadi pada 21 Juni 2025, menandai hari terpanjang dalam setahun. Pada saat ini, Matahari mencapai titik tertingginya di langit, dan siang hari berlangsung paling lama.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Fenomena ini terjadi karena kemiringan sumbu Bumi, yang menyebabkan variasi panjang siang dan malam sepanjang tahun. Di Indonesia, meskipun perubahan panjang siang tidak terlalu signifikan, titik balik matahari tetap menjadi momen penting dalam kalender astronomi.
Hujan meteor Bootid akan mencapai puncaknya pada 27 Juni 2025. Aktif dari 22 Juni hingga 2 Juli, hujan meteor ini berasal dari konstelasi Bootes. Titik radiannya bersifat sirkumpolar, artinya selalu berada di atas horizon dan dapat diamati sepanjang malam.
Meskipun intensitasnya bervariasi dari tahun ke tahun, Bootid dikenal dengan laju meteor yang lambat dan terang, memberikan kesempatan bagi pengamat untuk menikmati setiap lintasan meteor dengan lebih jelas. Untuk hasil terbaik, carilah lokasi dengan langit gelap dan minim polusi cahaya.