Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, yang sudah merangkum berita-berita utama yang terjadi dalam 24 jam terakhir.
Berita pertama edisi Senin, 6 Oktober 2025 datang dari Australia.
Seorang pria berusia 60 tahun ditangkap setelah diduga melepaskan sejumlah tembakan dari sebuah bangunan tempat tinggal di kawasan Croydon Park, Sydney, Australia.
Seorang pria berusia 50-an menderita luka di dada dan leher dan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis, sementara 16 orang lainnya mengalami luka ringan dalam insiden penembakan itu.
Stephen Parry dari kepolisian New South Wales mengatakan tersangka pelaku “menembak tanpa pandang bulu ke arah kendaraan yang lewat, termasuk kendaraan polisi.”
Kepada wartawan, ia mengatakan tidak jelas berapa banyak tembakan yang dilepaskan “tetapi kemungkinan ada antara 50 dan 100 tembakan.”
Penduduk setempat dan tim penyelamat dikerahkan untuk membantu ratusan pendaki yang terdampar di Gunung Everest setelah badai salju.
Hingga Minggu (05/10) kemarin, 350 pendaki sudah mencapai kota kecil Qudang, sementara lebih dari 200 pendaki lainnya sudah bisa dikontak, demikian laporan kantor berita CCTV.
Tidak diketahui secara pasti berapa banyak pendaki yang masih terjebak.
“Cuaca di pegunungan sangat basah dan dingin, dan hipotermia jadi risiko,” kata Chen Geshuang, bagian dari tim pendaki beranggotakan 18 orang yang berhasil mencapai Qudang.
“Cuaca tahun ini tidak normal. Pemandu mengatakan dia belum pernah mengalami cuaca seperti itu di bulan Oktober. Dan itu terjadi terlalu tiba-tiba.”
Senin (06/10) hari ini, Australia dan Papua Nugini menandatangani perjanjian yang akan mengikat kedua negara untuk saling membela jika terjadi serangan militer ke salah satu pihak.
“Kami akan bersikap transparan, kedua parlemen kami akan menjalani proses yang ada, tetapi ini telah dilakukan dengan sangat tertib dan saya pikir ini akan dipertimbangkan dengan saksama,” kata PM Australia, Anthony Albanese.
Sementara PM Papua Nugini, James Marape, menegaskan jika perjanjian militer ini tidak ada hubungannya dengan tekanan geopolitik dari China, serta akan terbuka bagi seluruh warga negaranya.
“Keterbukaan penuh kepada semua pihak di Papua Nugini dan tentu saja Australia, semua pihak di Australia, dan apa yang sebenarnya terkandung dalam perjanjian ini, dan para pemimpin negara kita akan diinformasikan,” kata PM Marape.
Hujan deras memicu tanah longsor dan banjir bandang, menewaskan lebih dari 60 orang di Nepal dan Benggala Barat, India, kata pihak berwenang.
Setidaknya 44 orang tewas dalam tanah longsor terpisah di Nepal timur, sementara setidaknya 20 orang tewas akibat banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Darjeeling, India.
Perdana Menteri Interim Nepal, Sushila Karki, mengatakan badan-badan pemerintah “sepenuhnya siap untuk penyelamatan dan bantuan”.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Keselamatan Anda adalah perhatian utama kami. Jangan ragu untuk mencari bantuan yang diperlukan,” katanya dalam sebuah pidato, yang juga mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian.
Setidaknya 20 orang tewas di kawasan penghasil teh Darjeeling di Benggala Barat, India, setelah hujan deras yang menghancurkan rumah dan infrastruktur.