Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon memberikan penghargaan untuk 10 pemenang dari Indonesia dalam Kompetisi Kaligrafi Internasional ke-13 yang diselenggarakan oleh Istanbul Research Center for Islamic Culture and Arts (IRCICA).
Penghargaan tersebut diberikan langsung bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Yahya Cholil Staquf dan Direktur Jenderal IRCIA, Mahmut Erol Kilic di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan tersebut, Fadli Zon menyampaikan apresiasi kepada 10 pemenang yang telah mengharumkan nama Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Menurutnya, kompetisi kaligrafi yang diadakan IRCICA merupakan salah satu kompetisi penting untuk memajukan kesenian Islam di tanah air.
“Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih dan mengapresiasi IRCICA atas penyelenggaraan Kompetisi Kaligrafi Internasional ke-13. Pada tahun ini, Indonesia mendapatkan 10 pemenang. Selamat kepada para siswa, mahasiswa, santri yang menjadi juara dalam kompetisi ini,” ujar Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Senin (21/7/2025).
Ia menyatakan dukungan penuh dalam pengembangan kesenian Islam dengan melibatkan aktif santri Indonesia. Untuk mengembangkan kesenian Islam, Kementerian Kebudayaan tengah menggagas Festival Film Santri, sebuah platform yang dapat menumbuhkan minat terhadap film serta melahirkan kreativitas dari pondok pesantren di Indonesia.
“Karena film adalah salah satu platform yang penting, karena di situ ada seni acting, tari, musik, teater, sastra, hingga kuliner dan fashion. Karena menurut saya, pemajuan kebudayaan bukan hanya dibangun dari satu dua pihak, tapi semua pihak, termasuk pesantren,” imbuh Fadli Zon.
Pada tahun ini, Kompetisi Kaligrafi Internasional IRCICA ke-13 dibagi menjadi sembilan kategori, yakni Jaly Thuluth, Thuluth, Naskh, Muhaqqaq, Jaly Taliq, Ta’liq, Jaly Diwani, Diwani dan Kufi. Kompetisi ini dimeriahkan oleh 640 karya kaligrafi yang telah didaftarkan 511 partisipan dari 38 negara. Pengumuman pemenang dilakukan secara langsung di markas besar IRCICA, Istanbul, Turki pada tanggal 27 Mei 2025 lalu.
Adapun 10 peserta dari Indonesia berhasil meraih penghargaan dalam sejumlah kategori. Untuk kategori Jaly Diwani, juara pertama dimenangkan oleh Nafang Utama, juara ketiga oleh Mufid Fauzan, dan juara harapan berhasil diraih oleh Achmad Jalaludin dan Muhammad Hilal. Sedangkan, penghargaan untuk kategori Diwani dimenangkan oleh Bukhori Ibnu Athoillah juara ketiga, dan juara harapan yang dimenangkan oleh Rahadhyan Wisena Yusuf dan Yusuf Elang Samudera.
Sementara itu, kategori Jaly Thuluth diberikan kepada Huda Purnawadi dan Fadil Pujiarsa sebagai juara harapan, serta kategori Kufi oleh Mumsika yang meraih juara harapan. Sebagai bentuk apresiasi, karya pemenang ditampilkan pada pameran Perpustakaan IRCICA dari 27 Mei hingga 4 Juni 2025 lalu.
Kompetisi Kaligrafi Internasional IRCICA ke-13 dihelat sebagai bentuk penghormatan kepada kaligrafer ternama M Abdulaziz Al-Rifai, seorang ahli aksara yang unggul dalam bidang kaligrafi Jaly Thuluth, Thuluth, dan Naskh. Semasa hidupnya, ia telah menulis banyak karya syair, kaligrafi piring, termasuk dua belas mushaf yang telah digubah menjadi kaligrafi. Tidak hanya itu, M Abdulaziz Al-Rifai juga mempunyai banyak murid dan menerbitkan banyak mazhab.
Mengakhiri sambutannya, Fadli Zon berharap adanya kolaborasi aktif antara Kementerian Kebudayaan, Nahdlatul Ulama, dan IRCICA untuk melestarikan seni Islam dan kaligrafi, salah satunya rencana untuk mengadakan kompetisi kaligrafi regional di Indonesia.
“Ke depannya, Kementerian Kebudayaan berharap dapat bekerja sama untuk ikut menumbuhkan pemajuan kebudayaan, khususnya di bidang kaligrafi dan seni Islam. Mungkin akan ada kolaborasi untuk kompetisi kaligrafi di Indonesia dengan Nahdlatul Ulama dan IRCICA,” tandasnya.