Fatma Saifullah Tekankan Pentingnya Ekosistem Inklusif bagi Disabilitas

Posted on

Penasihat I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial RI, Fatma Saifullah Yusuf, mengajak semua pihak membangun ekosistem inklusif yang mendukung pendidikan dan kemandirian penyandang disabilitas.

Ajakan itu disampaikan Fatma saat menjadi keynote speaker di acara Gebyar Portadin di Gedung Aneka Bhakti, Kementerian Sosial, Kamis (7/8). Kegiatan ini digelar Dewan Pengurus Pusat Perkumpulan Orang Tua Anak Disabilitas Indonesia (Portadin) bekerja sama dengan Kemensos, mengusung tema Ekosistem Inklusi Pendidikan dan Peluang Usaha Berbasis Disabilitas.

“Kita perlu menciptakan ekosistem inklusi pendidikan yang tidak hanya memberikan akses tetapi juga mendukung keberhasilan mereka di dalam proses belajar,” ujar Fatma dalam keterangannya, Minggu (10/8/2025).

Fatma menilai inklusi pendidikan bukan sekadar akses fisik ke sekolah, tetapi juga menciptakan lingkungan yang ramah, dengan guru terlatih, materi yang sesuai, dan kurikulum yang inklusif, agar setiap anak bisa belajar dan berkembang dengan baik.

Di wilayah pemberdayaan, Fatma menjelaskan program-program Kementerian Sosial berperan krusial dalam meningkatkan kesejahteraan para penyandang disabilitas. Terutama melalui dukungan pendidikan inklusif dan pemberdayaan ekonomi, seperti pelatihan keterampilan untuk memasuki dunia kerja dan wirausaha.

“Peluang usaha berbasis disabilitas juga harus menjadi fokus kita. Dengan hubungan yang tepat, penyandang disabilitas bisa menjadi wirausahawan sukses. Kemensos telah menunjukkan program dukungan UMKM disabilitas, termasuk akses modal, pelatihan fisik, dan pemasangan produk karena Kementerian Sosial selalu ada,” jelas Fatma.

Fatma juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor yang berkelanjutan untuk mewujudkan ekosistem inklusif. Menurutnya, anak-anak disabilitas membutuhkan lingkungan yang dibangun bersama oleh semua pihak.

“Mari kita terus bergandengan tangan, saling menguatkan, dan membangun ekosistem yang mendukung agar anak-anak kita, apapun latar belakangnya, dapat tumbuh menjadi pribadi yang bahagia, percaya diri, dan mandiri. Kembangkan talenta yang mereka miliki, baik berkesenian, berolahraga, kreatifitas lainnya hingga membuat craft agar kelak menjadi seorang wirausaha,” ajaknya.

Pada kesempatan yang sama, Fatma menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para orang tua dan anggota Portadin yang hadir dalam acara. Bukan hanya sebagai pembina Portadin saja, tetapi sebagai seorang ibu yang paham betapa besarnya cinta yang diberikan oleh para orang tua terhadap anak-anaknya.

“Bapak Ibu adalah orang-orang tua hebat karena mampu merawat dan membesarkan anak-anak istimewa yang kita cintai. Kami menyadari bahwa memiliki anak istimewa tidaklah mudah. Dibutuhkan kekuatan fisik, kesabaran, dan keteguhan hati yang luar biasa agar kita bisa tersenyum dan memberi yang terbaik di setiap kesempatan,” ujar Fatma.

Salah satu peserta, Selvi Sarinah (38), penyandang disabilitas intelektual dari Yayasan Asih Budi, mengaku senang dapat hadir di acara Gebyar Portadin. Ia terlihat sumringah ketika tampil membawakan tarian ondel-ondel di panggung.

“Senang sekali, bisa menari ondel-ondel, bisa nyanyi juga. Senang banget,” katanya.

Acara ini dimeriahkan dengan penampilan Tari Indang dari Portadin Bogor, Tari Ondel-Ondel dari Portadin DKI Jakarta, serta atraksi karate dari Ikatan Sindrom Down Indonesia (ISDI) dan Yayasan Budi Asih.

Tak hanya itu, acara ini berlangsung sangat meriah dengan celoteh, kepolosan dan kegembiraan khas anak-anak istimewa. Di akhir acara, Fatma membawakan tarian Maumere bersama anak-anak disabilitas dan membuat panggung Gedung Aneka Bhakti menjadi penuh keceriaan sekaligus momen tak terlupakan.

Sebagai informasi, acara ini diikuti sebanyak 491 peserta offline dari seluruh area Jakarta dan 31 sentra UMKM binaan Portadin dengan berbagai produk khas ditawarkan mulai dari aksesoris handmade, tas etnik, makanan, dan lain sebagainya.

Acara ini juga turut dihadiri Menteri Sosial Saifullah Yusuf, narasumber Menteri UMKM Maman Abdurahman dan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Rahayu Saraswati, serta Penasihat II DWP Kemensos Intan Agus Jabo, Ketua DWP Kemensos Veronika Robben Rico, Wakil Ketua Umum Gerindra Sumarjati Arioso, Eka Prastama Komisioner Komisi Nasional Disabilitas, Ketua PPDI Norman Yulian, Penasihat Portadin Siswadi Abdul Rochim, Direktur Pengembangan Akses Pendanaan, Pembiayaan dan Investasi Anggara Hayun, serta perwakilan DPP Partai Demokrat Lilis Dedeh dan Sayyidah Muslimah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *