telah memasuki hari kesembilan (H9) dan menunjukkan konsistensi tertinggi pada edukasi, pencegahan, dan penegakan hukum, khususnya melalui e-TLE. Total kegiatan penindakan pelanggaran lalu lintas pada H9 mencapai 827.818 perkara di tingkat nasional.
Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menyampaikan stabilitas ritme H9 menunjukkan kematangan operasi dan kedisiplinan seluruh jajaran di lapangan.
Diketahui, sesuai arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, tujuan utama Operasi Zebra 2025 ini adalah menciptakan keselamatan jalan menjelang libur Natal dan tahun baru, dengan fokus utama pada edukasi, pengawasan, dan penegakan hukum berbasis data.
“Setiap data hari kesembilan memberi gambaran kuat tentang kemampuan organisasi menjaga konsistensi dan kualitas pelaksanaan di lapangan,” ujar Irjen Agus kepada wartawan, Rabu (26/11/2025).
Irjen Agus memaparkan, penindakan pada H9 Operasi Zebra 2025 terus didominasi oleh teknologi dan pendekatan humanis. Penindakan berbasis digital melalui e-TLE statis tercatat 65.880 perkara, sementara e-TLE mobile menyumbang 59.161 perkara. Meskipun penindakan tegas, teguran menjadi komponen terbesar dengan angka masif 691.485 kegiatan, sebagai wujud interaksi edukatif langsung di lapangan.
Kakorlantas menekankan agar dokumentasi penindakan diperkuat dan kualitas data e-TLE terus dijaga. “Penegakan hukum harus akuntabel, objektif, dan tetap menjaga etika pelayanan publik,” tegas Irjen Agus.
Di sisi preemtif, kegiatan pembinaan masyarakat juga terus digencarkan. Total kegiatan pembinaan dan penyuluhan H9 mencapai 243.751 kegiatan. Interaksi edukatif ini berkembang dan menyentuh kelompok strategis melalui 90.257 sambang komunitas dan 82.440 sosialisasi sekolah/kampus.
Skala edukasi visual juga diperluas dengan penyebaran dan pemasangan media keselamatan mencapai 1.881.824 kegiatan. Irjen Agus meminta jajarannya terus gencar mengedukasi akan pentingnya keselamatan.
“Pembinaan yang konsisten akan membangun pemahaman publik mengenai pentingnya keselamatan,” ujar mantan Wakapolda Jateng ini.
Pencegahan Naik Drastis, Fokus Sikat Balap Liar
Kegiatan preventif melonjak menjadi 1.838.839 kegiatan di seluruh Indonesia. Turjawali menjadi aktivitas terbesar dengan 1.149.906 kegiatan. Pengecekan kendaraan angkutan umum (ramp check) tercatat 47.707 kegiatan. Sedangkan pengecekan kelengkapan sekolah, kampus dan perusahaan mencapai 78.713 kegiatan. Data ini menunjukkan semakin kuatnya peran instansi pendidikan dan sektor usaha dalam mendukung peningkatan keselamatan.
“Pencegahan adalah upaya yang memberi dampak langsung pada turunnya risiko pelanggaran dan kecelakaan,” kata Irjen Agus.
Tindakan khusus terhadap ancaman keselamatan juga ditingkatkan. Penertiban balap liar pada H9 mencapai 927 kegiatan, menunjukkan intensitas tinggi operasi malam hari.
Kakorlantas menegaskan kepada jajarannya bahwa penanganan balap liar membutuhkan kewaspadaan tinggi serta pola patroli yang responsif terhadap pergerakan pelaku. Karena itu dia meminta jajaran di wilayah untuk memperbarui daftar 10 titik rawan laka dan menindaklanjutinya dengan intervensi langsung.
Sementara itu, kegiatan perlindungan pejalan kaki mencapai 2.879 kegiatan, yang meliputi pengamanan zona sekolah, area pasar, dan penyeberangan rawan. Data ini memperlihatkan perhatian terhadap kelompok rentan yang membutuhkan prioritas dalam keselamatan.
Irjen Agus meminta jajaran memastikan seluruh langkah dalam Operasi Zebra 2025 dijalankan dengan disiplin dan berkelanjutan. Dia juga mengajak masyarakat untuk terus mendukung pelaksanaan Operasi Zebra 2025 dengan mematuhi aturan dan menjaga keselamatan dalam perjalanan.
Irjen Agus menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran atas dedikasi dan komitmen yang tinggi. “Korlantas Polri siap menjaga profesionalitas hingga akhir pelaksanaan operasi,” ucapnya.







