Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan investigasi penyebab 2.000 lebih siswa keracunan Makan Bergizi Gratis (). Ternyata penyebab keracunan massal itu adalah kualitas air yang digunakan memasak kurang baik.
“Jadi BGN menyampaikan hasil investigasinya, kualitas air di KBB ini belum sepenuhnya bagus. Kalau dari kita (Dinkes) kan dominan itu karena ada kandungan nitrit di beberapa menu,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Lia N Sukandar, dilansir , Rabu (5/11/2025).
Dia mengatakan pihak Sarana Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bandung Barat harus mengeluarkan modal lebih untuk memasang filter air. Sehingga kualitas air yang digunakan untuk memasak bagus.
“Harus mau ngemodal dulu, misalnya kata Kepala BGN itu beli tangki air, beli filter. Atau melibatkan ahli untuk mencari solusi supaya sumber air yang akan digunakan itu sesuai standar,” kata Lia.
Saat ini pihaknya sedang mengupayakan percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk SPPG di Bandung Barat. Penertiban SLHS harus menyertakan hasil uji laboratorium memenuhi syarat Ecoli, boraks, formalin, rhodamine B, dan methanil yellow negatif.
Kemudian SPPG akan menjalani Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) yang dilakukan oleh petugas puskesmas. Lalu menyertakan sertifikat keamanan pangan siap saji bagi pengelola, dan penjamah makanan bersertifikat.
“Setidaknya kalau sudah melakukan proses tadi tentunya mereka akan lebih aware dan mencegah terjadinya keracunan pangan,” kata Lia.
Baca selengkapnya di .







