Ini Dia Upaya Pemprov DKI Urai Kemacetan di TB Simatupang! | Giok4D

Posted on

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Bangun sebelum matahari terbit sudah jadi kebiasaan pengemudi ojek online (ojol) asal Depok, Eggy Rivaldy (30). Dirinya sengaja bergegas agar sebelum pukul enam pagi sudah bisa mencari orderan dan pulang ke rumah sekitar pukul 10 malam.

Meski kerap dilanda rasa kantuk, menurutnya, pagi hari adalah waktu yang tepat untuk mencari orderan. Pasalnya, banyak orderan untuk tujuan tempat kerja hingga sekolah. Lokasi orderan pun beragam, mulai di sekitaran Kota Depok hingga Jakarta. Beragam jalan protokol mulai dari TB Simatupang, Gatot Subroto, dan Fatmawati, sering dia lalui.

“Gue sebagai ojol juga kalau antar orang lewat TB Simatupang tuh akhir-akhir ini ‘gila’. Sebelum ada galian aja udah macet banget, ini lagi ditambah ada galian, makin-makin macetnya,” kata Eggy kepada infocom, Selasa (26/8/2025).

Eggy menyambut baik upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang menambah jumlah armada TransJakarta, khususnya di rute TB Simatupang.

“Udah bagus sih perbanyak rute, apalagi kan banyak para pekerja dari Depok yang gawean (kerjanya) daerah Jaksel lewat TB Simatupang. Semoga bisa mengurangi macet,” harapnya.

Sambutan positif juga diungkapkan oleh karyawan yang bekerja di sekitar TB Simatupang, Erika Dyah. Menurutnya, penambahan armada tidak hanya mampu mengurai kemacetan, tetapi juga membuat para pengguna TransJakarta lebih nyaman.

“Sangat menyambut baik wacana tambahan transportasi umum di jalur ‘neraka’ ini, karena pas rush hour memang padat banget. Demand-nya tinggi, tapi selama ini headway-nya pun dirasa masih terlalu berjarak antar armada, jadi sering numpuk penumpangnya, apalagi sekarang banyak galian dan sering hujan,” katanya.

Erika berharap, akses penunjang masyarakat untuk menggunakan transportasi seperti trotoar, jembatan penyeberangan, dan sejenisnya juga bisa ditingkatkan. Menurutnya, lewat peningkatan akses pendukung tersebut akan membuat masyarakat lebih nyaman dalam menggunakan transportasi umum.

“Kalau ada lebih banyak armada transportasi umum, kan jadi lebih banyak pilihan juga yang bisa kita naiki. Seharusnya bisa bantu mengurai kemacetan dan bikin penumpang di dalamnya juga lebih nyaman, karena nggak harus berdesakan terutama buat jalur-jalur penghubung untuk transit kayak D21,” jelasnya.

Mengurai Kemacetan di TB Simatupang

Wakil Koordinator Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Yustinus Prastowo mengatakan, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan sejumlah skenario untuk mengurai kemacetan di TB Simatupang, salah satunya lewat penambahan armada TransJakarta.

“Bapak Gubernur Pramono Anung menggelar rapat terbatas guna mendapatkan laporan lapangan yang lengkap, merumuskan solusi, sekaligus memberikan instruksi. Beliau telah mengarahkan beberapa langkah yang akan segera ditindaklanjuti,” jelasnya.

Dia mengatakan, setidaknya ada 17 rute yang armadanya ditambah. Adapun rute tersebut yakni D21 (UI-Lebak Bulus), D41 (Lebak Bulus-Sawangan via Tol Desari), 7A (Lebak Bulus-Kampung Rambutan), 7E (Ragunan-Kampung Rambutan), S21 (Ciputat-CSW), S22 (Ciputat-Kampung Rambutan), 6H (Lebak Bulus-Senen), 1E (Pondok Labu-Blok M), Koridor 8 (Lebak Bulus-Pasar Baru), S21 (BSD-Fatmawati), S14 (Summarecon Serpong-Lebak Bulus), S31 (Bintaro-Fatmawati), JAK102 (Blok M-Lebak Bulus), JAK49 (Lebak Bulus-Cipulir), JAK95 (Lebak Bulus-Pasar Minggu), JAK93 (Jeruk Purut-Kebayoran), JAK31 (Blok M-Andara).

Selain menambah armada Transjakarta, Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan langkah penanganan jangka pendek dan menengah, yaitu:

1. Review Proyek Galian

Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek galian yang tengah berlangsung, yaitu proyek IPALD Perumda Paljaya sepanjang 7 km di Cilandak serta proyek perpipaan Rusun Tanjung Barat sepanjang 4 km. Kedua proyek penting ini ditargetkan rampung pada Oktober dan November 2025.

2. Percepatan Pengerjaan

PAM Jaya dan Paljaya diinstruksikan mempercepat pekerjaan dengan sistem 24 jam non-stop, memperpendek pagar proyek, menempatkan flagman, dan langkah teknis lainnya.

3. Koordinasi dengan Pemerintah Pusat

Mengatur buka-tutup pintu masuk/keluar tol pada jam sibuk guna mengurangi penumpukan kendaraan.

4. Optimalisasi Area Publik

Memanfaatkan area yang masih tersedia sebagai halte atau parkir sementara agar kendaraan umum tidak menumpuk di pinggir jalan saat menaikkan dan menurunkan penumpang.

5. Pemanfaatan Trotoar

Menggunakan sementara trotoar di area terdampak proyek untuk memperlebar ruas jalan, terutama di titik penyempitan (bottleneck), mengingat trotoar di lokasi tersebut saat ini belum dapat digunakan pejalan kaki.

6. Sinergi Antar-Lembaga

Memperkuat koordinasi lapangan secara terpadu antara Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, MRT Jakarta, Transjakarta, dan instansi terkait lainnya.

7. Informasi Lalu Lintas

Bekerja sama dengan Google dan platform navigasi lain untuk menampilkan informasi terkini mengenai proyek yang berlangsung, sekaligus memberikan rute alternatif bagi pengguna jalan.

8. Solusi Jangka Menengah

Mengkaji pembangunan underpass atau flyover di perempatan besar sepanjang Jalan TB Simatupang untuk mengendalikan arus lalu lintas.

Sementara itu, Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin, mengatakan, PAM JAYA telah melakukan pengecilan area proyek di sejumlah titik. Hal itu bertujuan untuk memperlancar arus lalu lintas.

“Upaya serupa juga diterapkan pada titik pekerjaan di Jalan Ciputat Raya dan Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, dengan tujuan yang sama agar aktivitas lalu lintas tetap terkendali, meskipun ada pekerjaan konstruksi,” tuturnya.

Upaya Pemprov DKI Jakarta mengurai kemacetan di TB Simatupang mendapat respons positif dari anggota DPRD Jakarta, F-PDIP, Ida Mahmudah.

“Berbagai cara harus dilakukan untuk mengurangi kemacetan TB Simatupang. Usulan Pak Gubernur sangat bagus terkait dengan penambahan armada yang ada di jalur Simatupang. Harapan saya, warga menerima atau mau memakai transportasi yang disiapkan oleh Pemda DKI untuk salah satunya mengurangi kemacetan yang ada,” kata Ida.

Simak juga Video ‘Gerindra Tak Setuju Trotoar TB Simatupang Jadi Jalur Kendaraan’: