Iran Tangkap Warga Eropa Diduga Mata-mata di Lokasi Militer

Posted on

Garda Revolusi menangkap seorang warga negara Eropa diduga menjadi di lokasi militer di tengah ketegangan konflik Timur Tengah. Warga negara Eropa itu masuk ke Iran sebagai turis.

Dilansir AFP dan Aljazeera, Selasa (24/6/2025), Garda Revolusi Iran mengatakan bahwa seorang warga Eropa yang dituduh memata-matai lokasi “yang sensitif dan militer” ditangkap di wilayah selatan negara itu.

“Seorang warga Eropa ditangkap oleh pasukan keamanan dari Organisasi Intelijen Korps Garda Revolusi Islam… di provinsi Hormozgan” di wilayah selatan, kata situs web Garda Sepahnews, yang mencatat bahwa “orang tersebut… memasuki Iran sebagai turis”.

“Dia mengumpulkan intelijen di lokasi-lokasi sensitif dan militer,” tambahnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Sejak pecahnya konflik dengan Israel, Iran telah menangkap puluhan orang dan mengeksekusi beberapa orang yang dituduh memata-matai untuk Israel.

Sebelumnya hari ini, media pemerintah Iran melaporkan bahwa 6 orang lagi ditangkap di provinsi Hamadan barat karena diduga menjadi mara-mata Mossad Israel.

Iran sebelumnya juga membantah telah menembakkan rudal ke wilayah Israel dalam “beberapa jam terakhir” saat gencatan senjata berlangsung antara kedua negara. Bantahan ini disampaikan setelah Israel menuduh Iran telah melanggar gencatan senjata dengan menembakkan rudal.

Laporan televisi pemerintah Iran, seperti dilansir AFP, Selasa (24/6), menyebutkan bahwa Staf Umum Militer Iran “membantah adanya peluncuran rudal dari Iran ke wilayah pendudukan (Israel) dalam beberapa jam terakhir”.

Bantahan serupa juga disampaikan oleh seorang pejabat keamanan senior Iran, yang enggan disebut namanya, saat berbicara kepada CNN. Ditegaskan pejabat keamanan Iran itu bahwa setelah pukul 07.30 waktu setempat, pada Selasa (24/6), “tidak ada rudal yang ditembakkan ke musuh sejauh ini”.

Tonton juga “info-info Rudal Iran Tembus Iron Dome Lalu Hantam Bangunan Israel” di sini: