Iran Tolak Setop Pengayaan Uranium Demi Kesepakatan dengan AS

Posted on

Pemerintah menolak untuk menghentikan sementara demi mengamankan kesepakatan nuklir dengan (AS). Teheran menegaskan tidak akan pernah mempertimbangkan hal yang menjadi tuntutan utama dari Washington dalam rentetan perundingan yang sudah memasuki putaran kelima.

Isu pengayaan uranium, seperti dilansir AFP, Senin (26/5/2025), telah menjadi fokus dalam beberapa pekan terakhir, dengan Iran secara gigih membela hak untuk memperkaya uranium sebagai bagian dari apa yang mereka sebut sebagai program nuklir sipil. Namun AS menginginkan pengayaan uranium Teheran dihentikan.

Ketika ditanya soal laporan bahwa Iran bisa membekukan pengayaan uranium selama tiga tahun untuk mencapai kesepakatan dengan AS, menurut laporan Reuters, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, mengatakan dalam konferensi pers: “Iran tidak akan pernah menerima hal itu.”

Perundingan yang dimulai sejak April lalu, merupakan kontak level tertinggi antara kedua negara sejak AS menarik diri dari kesepakatan nuklir penting tahun 2015 saat masa jabatan pertama Presiden AS .

Trump menggambarkan perundingan terbaru antara delegasi Washington dan Teheran yang digelar di Roma, Italia, pada akhir pekan berlangsung “sangat, sangat baik”. Namun Iran menyebut perundingan itu “rumit”.

Baqaei dalam pernyataannya menegaskan Iran mengesampingkan kemungkinan apa pun untuk menangguhkan pengayaan uranium guna mencapai kesepakatan.

“Informasi ini hanyalah isapan jempol belaka dan sepenuhnya keliru,” tegas Baqaei saat ditanya soal kemungkinan penangguhan dalam konferensi pers di Teheran.

Baqaei menambahkan bahwa sejauh ini belum ada tanggal yang ditetapkan untuk putaran perundingan keenam dengan AS. Dia mengatakan bahwa Teheran sedang menunggu keterangan lebih lanjut dari mediator Oman mengenai waktu untuk putaran perundingan berikutnya.

“Jika ada niat baik dari pihak Amerika, kami juga optimis, tetapi jika perundingan ditujukan untuk mengekang hak-hak Iran, maka perundingan tidak akan membuahkan hasil,” tegas Baqaei dalam pernyataannya.

Tonton juga “Kecaman Netanyahu gegara Prancis-Inggris Dukung Negara Palestina” di sini:

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sejak kembali ke Gedung Putih, Trump menghidupkan kembali kampanye “tekanan maksimum” terhadap Iran, dan mendukung pembicaraan namun memperingatkan tindakan militer jika diplomasi gagal. Dia bertekad membatasi potensi Teheran untuk memproduksi senjata nuklir, yang bisa memicu perlombaan senjata nuklir regional dan mungkin mengancam Israel.

Sementara Iran menginginkan kesepakatan baru yang akan meringankan rentetan sanksi Barat yang menghantam perekonomiannya, namun tetap mempertahankan program nuklirnya yang diklaim semata-mata untuk tujuan sipil.

Teheran bersikeras menegaskan bahwa mereka memiliki hak untuk memiliki program nuklir sipil, termasuk untuk energi, dan menganggap tuntutan AS sebagai garis merah yang melanggar Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir yang telah ditandatanganinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *