Jakarta Panas Banget Akhir-akhir Ini, Pemprov DKI Bakal Modifikasi Cuaca

Posted on

Cuaca di Jakarta terasa lebih beberapa hari terakhir. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, telah memerintahkan jajarannya melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi dampak suhu panas di Jakarta.

“Merespons kondisi ini, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung telah menginstruksikan jajaran terkait untuk melaksanakan langkah-langkah mitigasi guna mengurangi dampak cuaca panas ekstrem terhadap warga,” kata Staf khusus Gubernur-Wagub DKI Jakarta bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, melalui keterangannya, Kamis (16/10/2025).

Chico mengatakan Pemprov DKI Jakarta ingin melakukan modifikasi cuaca. Dia juga menyebut Pemprov akan melakukan edukasi agar warga tetap menjaga kesehatan di tengah cuaca ekstrem.

“Mulai dari modifikasi cuaca hingga edukasi masyarakat, demi menjaga kenyamanan dan kesehatan warga Jakarta,” ujar Chico.

Chico menyebut perintah operasi modifikasi cuaca itu disampaikan Pramono kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Dia mengatakan Pemprov DKI akan berupaya mengatur distribusi curah hujan dan mengurangi intensitas panas.

“(Tujuannya) untuk mengatur distribusi curah hujan dan mengurangi intensitas panas, bekerja sama dengan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) untuk pemantauan cuaca ekstrem,” jelasnya.

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta telah diminta meningkatkan kesiapan fasilitas kesehatan untuk menangani kasus terkait panas ekstrem. Mulai dari dehidrasi, heatstroke, dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

“Dinkes juga akan meluncurkan kampanye edukasi masyarakat untuk mengurangi aktivitas luar ruangan pada jam puncak panas (pukul 10.00-14.00), memastikan asupan air yang cukup, dan mencari tempat teduh,” ujar Chico.

Sedangkan terhadap Dinas Pertamanan dan Hutan Kota serta Dinas Lingkungan Hidup supaya mempercepat program penanaman pohon. Dia mengatakan penanaman pohon dapat mengurangi panas hingga mencegah banjir.

“Pemprov DKI Jakarta mengimbau warga untuk tetap waspada, mengikuti informasi resmi dari BMKG, dan melaporkan kondisi darurat melalui layanan 112. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui JAKI, situs resmi Pemprov DKI Jakarta atau akun media sosial @DKIJakarta,” ujar Chico.

Sebelumnya, BMKG menyebut cuaca panas dengan suhu maksimum dapat mencapai 37°C melanda berbagai wilayah di Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Menurut laporan BMKG, kondisi cuaca panas ekstrem ini akan terus berlanjut sampai akhir bulan Oktober atau awal bulan November 2025. BMKG mengungkapkan bawah kondisi ini akan berangsur mereda seiring dengan masuknya musim hujan.

“Cuaca panas ekstrem kemungkinan akan mulai mereda akhir Oktober hingga awal November, seiring masuknya musim hujan dan peningkatan tutupan awan,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kepada wartawan, Selasa (14/10).

Tonton juga video “Ngerasa Nggak, Cuaca Panas Bikin Cepat Stres dan Emosi?” Di sini:

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta telah diminta meningkatkan kesiapan fasilitas kesehatan untuk menangani kasus terkait panas ekstrem. Mulai dari dehidrasi, heatstroke, dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

“Dinkes juga akan meluncurkan kampanye edukasi masyarakat untuk mengurangi aktivitas luar ruangan pada jam puncak panas (pukul 10.00-14.00), memastikan asupan air yang cukup, dan mencari tempat teduh,” ujar Chico.

Sedangkan terhadap Dinas Pertamanan dan Hutan Kota serta Dinas Lingkungan Hidup supaya mempercepat program penanaman pohon. Dia mengatakan penanaman pohon dapat mengurangi panas hingga mencegah banjir.

“Pemprov DKI Jakarta mengimbau warga untuk tetap waspada, mengikuti informasi resmi dari BMKG, dan melaporkan kondisi darurat melalui layanan 112. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui JAKI, situs resmi Pemprov DKI Jakarta atau akun media sosial @DKIJakarta,” ujar Chico.

Sebelumnya, BMKG menyebut cuaca panas dengan suhu maksimum dapat mencapai 37°C melanda berbagai wilayah di Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Menurut laporan BMKG, kondisi cuaca panas ekstrem ini akan terus berlanjut sampai akhir bulan Oktober atau awal bulan November 2025. BMKG mengungkapkan bawah kondisi ini akan berangsur mereda seiring dengan masuknya musim hujan.

“Cuaca panas ekstrem kemungkinan akan mulai mereda akhir Oktober hingga awal November, seiring masuknya musim hujan dan peningkatan tutupan awan,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kepada wartawan, Selasa (14/10).

Tonton juga video “Ngerasa Nggak, Cuaca Panas Bikin Cepat Stres dan Emosi?” Di sini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *