Junta militer yang berkuasa di mengatakan sebuah jembatan era kolonial ‘dibom dan dihancurkan’ oleh kelompok bersenjata antikudeta. Jembatan itu dulunya merupakan jembatan kereta api tertinggi di dunia.
Dilansir AFP, Minggu (24/8/2025), perang saudara telah melanda Myanmar sejak kudeta tahun 2021 menggulingkan pemerintah sipil, dengan militer memerangi berbagai gerilyawan prodemokrasi dan organisasi etnis bersenjata.
Juru bicara junta militer, Zaw Min Tun, mengatakan dalam sebuah pernyataan video kepada media bahwa Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA) dan Pasukan Pertahanan Rakyat telah “mengebom dan menghancurkan” jembatan Gokteik.
Pernyataan lain dari junta militer mengatakan bahwa jembatan tersebut telah “diledakkan dengan ranjau”.
Berdiri setinggi 102 meter (334 kaki) di atas ngarai, Jembatan Gokteik adalah jembatan tertinggi di Myanmar dan merupakan jembatan kereta api tertinggi di dunia ketika dibuka pada tahun 1901 di era kolonial Inggris.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Video dan foto di media sosial menunjukkan sebagian jembatan runtuh dan rusak. Jembatan ini menghubungkan Mandalay dengan Negara Bagian Shan di utara melalui jalur kereta api dan menarik banyak wisatawan.
Seorang juru bicara TNLA membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa juntalah yang mengebom jembatan tersebut.
“Tentara Myanmar mencoba mengebom pangkalan kami… pagi ini dengan menggunakan drone. Mereka mengebom pasukan kami, tetapi bom mereka juga mengenai jembatan Gokteik,” kata Lway Yay Oo.
Kota-kota terdekat, Nawnghkio dan Kyaukme, telah menyaksikan pertempuran sengit antara TNLA dan junta dalam beberapa minggu terakhir. Junta mengklaim telah merebut kembali Nawnghkio pada bulan Juli.