KAI Tegaskan Argi Cuma Lepas Dinas di Kasus Tumbler Penumpang: Bukan Dipecat

Posted on

menegaskan petugas passenger service Stasiun Rangkasbitung bernama Argi tidak dipecat usai viral insiden hilangnya tumbler penumpang. KAI menyebut hanya memberikan lepas dians kepada Argi.

“Nah ini, ada mispersepsi yang saya lihat disampaikan bahwa berhenti bekerja. Sebenarnya lepas dinas. Itu adalah kondisi di mana ketika ada komplain, kita menarik dulu petugasnya sampai itu clear,” kata Vice President Corporate Communications KAI Anne Purba kepada wartawan di TIM, Jakarta Pusat, Jumat (28/11/2025).

Anne mengungkapkan, langkah lepas dinas ini diambil untuk memberikan perlindungan terhadap petugas. Dia juga menekankan lepas dinas bukanlah tindakan pemecatan.

“Itu bagian dari perlindungan terhadap petugas kita di lapangan. Jadi lepas dinas itu artinya bukan dipecat, tetapi kita memastikan bahwa feedback yang kita terima dari penumpang itu diklarifikasi. Kita cek SOP dan yang lainnya, sehingga begitu itu clear dia akan kembali bekerja,” terang Anne.

Anne mengatakan langkah lepas dinas ini berlaku untuk semua pegawai KAI ketika ada suatu hal yang membutuhkan penanganan terkait pelayanan. Dia juga memastikan bahwa sore nanti Argi akan tetap bekerja.

“Yang kedua, Argi sampai saat ini bekerja, nanti dinasannya jam 3 sore. Nanti dinasannya jam 3 sore,” tutur Anne.

Dia mengatakan, lepas dinas dilakukan untuk mengantisipasi keselamatan dari petugas di lapangan. Dia mencontohkan lepas dinas pernah dilakukan juga terhadap seorang masinis yang mengalami Peristiwa Luarbiasa Hebat (PLH).

“Masinis kemarin ada PLH misalkannya, PLH itu kejadian luar biasa seperti di Bekasi. Selama dalam masa investigasi pasti dia tidak didinaskan, kan dia akan stress gitu ya, dia akan ditanya banyak hal dan yang lain. Ini kan sebenarnya perlindungan, bukan berarti dia salah,” tutur Anne.

“Ini yang harus dicek dalam beberapa saat ketika kita sudah melakukan recovery-nya, kita biasanya akan mengembalikan pegawai tersebut untuk beraktifitas kembali. Jadi recharge gitu ya,” imbuhnya.

memediasi Petugas Passenger Service Stasiun Rangkasbitung bernama Argi dengan penumpang KRL Anita buntut kasus tumbler hilang di KRL. Anita meminta maaf akibat unggahannya di media sosial membuat gaduh.

“Saya selaku yang memposting tersebut meminta maaf sebesar-besarnya, atas kejadian ini saya dan Mas Argi sudah saling memaafkan,” ujar Anita, dalam video yang diterima infocom, Jumat (28/11).

Adapun suami dari Anita bernama Alvin, menyampaikan kegaduhan di media sosial berdampak panjang ke sejumlah pihak. Dia mengatakan kasus ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

“Kita sudah menyelesaikan masalah yang memang sempat timbul di media sosial akibat dari mungkin tindakan kita yang kurang bijaksana dan untuk permasalahan ini juga sudah memberikan banyak efek dari segala pihak, baik yang langsung ke Mas Argi, hingga beberapa pihak yang memang secara tidak langsung ataupun langsung berdampak,” tuturnya.

“Untuk itu saya juga dan bapak ibu sekalian ini sudah melakukan mediasi, sudah berdamai, dengan secara kekeluargaan, dari ujian ini juga kami mendapatkan banyak pelajaran yang mungkin ke depannya bisa jadi bahan pelajaran bagi kita semua,” kata Alvin.

Argi pun menyampaikan pemintaan maaf kepada Anita. Dia menegaskan hingga saat ini masih dipekerjakan sebagai Passenger Service di Stasiun Rangkasbitung.

“Saya Argi masih dipekerjakan di KAI Wisata di bagian Passenger Service KRL di Rangkas dan minta maaf kepada Mas Alvin dan Mbak Anita bilamana ada salah kata ataupun perbuatan saya,” tuturnya.

KAI Mediasi Argi dan Pemilik Tumbler

memediasi Petugas Passenger Service Stasiun Rangkasbitung bernama Argi dengan penumpang KRL Anita buntut kasus tumbler hilang di KRL. Anita meminta maaf akibat unggahannya di media sosial membuat gaduh.

“Saya selaku yang memposting tersebut meminta maaf sebesar-besarnya, atas kejadian ini saya dan Mas Argi sudah saling memaafkan,” ujar Anita, dalam video yang diterima infocom, Jumat (28/11).

Adapun suami dari Anita bernama Alvin, menyampaikan kegaduhan di media sosial berdampak panjang ke sejumlah pihak. Dia mengatakan kasus ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

“Kita sudah menyelesaikan masalah yang memang sempat timbul di media sosial akibat dari mungkin tindakan kita yang kurang bijaksana dan untuk permasalahan ini juga sudah memberikan banyak efek dari segala pihak, baik yang langsung ke Mas Argi, hingga beberapa pihak yang memang secara tidak langsung ataupun langsung berdampak,” tuturnya.

“Untuk itu saya juga dan bapak ibu sekalian ini sudah melakukan mediasi, sudah berdamai, dengan secara kekeluargaan, dari ujian ini juga kami mendapatkan banyak pelajaran yang mungkin ke depannya bisa jadi bahan pelajaran bagi kita semua,” kata Alvin.

Argi pun menyampaikan pemintaan maaf kepada Anita. Dia menegaskan hingga saat ini masih dipekerjakan sebagai Passenger Service di Stasiun Rangkasbitung.

“Saya Argi masih dipekerjakan di KAI Wisata di bagian Passenger Service KRL di Rangkas dan minta maaf kepada Mas Alvin dan Mbak Anita bilamana ada salah kata ataupun perbuatan saya,” tuturnya.

KAI Mediasi Argi dan Pemilik Tumbler