Kakak korban ledakan , Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut), Nur Karim (26), mengungkap kondisi adiknya, Zainal Arifin. Nur mengatakan adiknya sempat mengalami fase kritis akibat ledakan.
“(Kondisi) kritis. Jadi dikabarkan oleh dokter itu masih nggak sadarkan diri, kondisinya masih ngedrop parah gitu. Dari jam 11 sampai jam 3 saya tungguin belum ada kabar,” kata Nur kepada wartawan di depan SMAN 72 Jakarta Utara, Sabtu (8/11/2025).
Kondisi terkini, Zainal Arifin sudah stabil, tapi belum sadarkan diri. Zainal Arifin juga mengalami luka bakar di setengah wajahnya.
“Terus saya sampai pagi, itu jam 9 baru dikabarkan kondisi sudah mulai stabil, tapi belum bisa diajak komunikasi, belum sadar, karena belum sadarkan diri. Ada luka bakar, ya setengah wajah. Masih belum sadarkan diri,” ujar Nur Karim.
Nur Karim mendapat informasi dari pihak wali kelas bahwa adiknya menjadi korban ledakan. Informasi awal, ia diberi tahu adiknya menjadi korban ledakan dari sound system.
“Saya informasinya dari itu, dari wali kelasnya. Awalnya ada ledakan, ledakannya itu sound system,” ungkap dia.
Nur Karim langsung meluncur RS Islam Jakarta Cempaka Putih tempat adiknya dirawat. Sesampainya di sana, ia melihat dalam kondisi berlumuran darah di lantai. Ia sempat merasa curiga dan menduga ledakan ini bukan murni dari insiden sound system.
“Ketika saya cek di rumah sakit, kok ‘wah ini darahnya banyak banget di lantainya, begitu. Wah, ini nggak mungkin sound system dong, ya gitu‘,” jelasnya.
Setelah bertanya lebih dalam kepada wali kelas, barulah ia mengetahui sumber kejadian yang menjadikan adiknya korban.
“Nah, terus saya tanya lebih dalam kepada wali kelasnya, ‘Oh, maaf, Kak, ini sebenarnya bukan ini, tapi ada bom,’ gitu, ada ditemukan. soalnya. Tadi ditemukan barang bukti ada airsoft gun gitu, sama ada paketan yang kayak berbentuk bom gitu. Ada juga yang paketan yang bom kayak berbentuk kaleng gitu, kaleng soda itu,” ujarnya.







