mendampingi meninjau lokasi terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Kapolri juga sekaligus menyerahkan secara simbolis bantuan untuk masyarakat terdampak.
Kapolri menyambut ketibaan Prabowo di Lapangan GOR Pandan, Jalan Dr. Fl. Tobing, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Senin (1/12/2025) sekitar pukul 08.30 WIB. Kapolri kemudian mendampingi Prabowo meninjau dapur polri yang ada di lokasi.
Prabowo tampak berdialog di petugas yang memasak di dapur tersebut. Setelah itu, Prabowo menghampiri posko pengungsian di wilayah setempat.
Dalam kegiatan ini, Prabowo didampingi Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, hingga Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu.
Usai peninjauan, Kapolri secara simbolis akan menyerahkan bantuan “Polri untuk masyarakat” sebanyak 7 truk berisi makanan, pakaian, hingga kebutuhan sehari-hari.
Diketahui, korban meninggal dunia akibat bencana yang terjadi di Tapanuli Tengah tercatat 66 orang, 508 orang luka, dan 104 orang. Dengan rincian sebagai berikut:
• Kecamatan Pandan → 20 meninggal dunia, 2 luka, 30 hilang, dan 1.084 mengungsi;
• Kecamatan Tukka → 26 meninggal dunia, 505 luka, 43 hilang, dan 788 mengungsi;
• Kecamatan Badiri → 7 meninggal dunia dan 12 hilang;
• Kecamatan Barus → 3 meninggal dunia;
• Kecamatan Barus Utara → 2 meninggal dunia;
• Kecamatan Sitahuis → 15 meninggal dunia dan 19 hilang;
• Kecamatan Sorkam Barat → 1 luka.
Total warga mengungsi di wilayah tersebut tercatat 1.872 orang. Titik pengungsian tersebar di beberapa titik, di antaranya:
• Gedung Olahraga Tapanuli Tengah → 1.084 pengungsi terdapat fasilitas kamar mandi, 4 tangki air, 2 dapur lapangan (Pemkab dan gabungan TNI-Polri), posko gabungan penanganan bencana, medis dan trauma healing;
• Rumah Umak Nuardi Simbolon → 78 pengungsi;
• Pondok Oppung Siregar → 39 pengungsi;
• Rumah Bes Rosul → 18 pengungsi;
• Rumah Bapak Jesika Tambunan → 58 pengungsi;
• Rumah Lisna Sitompul → 81 pengungsi;
• Rumah Kepling Benni → 93 pengungsi;
• Rumah Bapak Videl Waruwu → 124 pengungsi;
• Bes. Post Irwan → 18 pengungsi;
• Rumah Andi Sihotang → 12 pengungsi;
• Basecamp Linggom → 16 pengungsi;
• Basecamp Ulok → 52 pengungsi;
• Basecamp CN (Bapak Mambor) → 19 pengungsi;
• Tinggal di Mobil → 15 pengungsi;
• Rumah Warga (NN) → 56 pengungsi;
• Rumah Bes. Alvin → 51 pengungsi;
• Rumah Warga (Satpol PP) → 16 pengungsi;
• Rumah Warga (Endang Zendrato) → 42 pengungsi.
Polisi juga mencatat ada 9 rumah rusak sedang dan 30 sekolah rusak berat, dengan rincian sebagai berikut:
• Rumah rusak sedang di Kecamatan Barus → 9 rumah
• Sekolah rusak berat → 30 sekolah
• Kecamatan Pandan → 1 sekolah;
• Kecamatan Tukka → 14 sekolah; v Kecamatan Badiri → 2 sekolah;
• Kecamatan Tapian Nauli → 1 sekolah;
• Kecamatan Sukabangun → 4 sekolah;
• Kecamatan Lumut → 8 sekolah.
Selain itu, terdapat 6 jalan di Tapanuli Tengah yang masih terputus akibat bencana, yakni:
• Sibolga-Padang Sidempuan;
• Sibolga-Tarutung;
• Sibolga-Manduamas;
• Fransiskus;
• Tukka-Saurmanggita;
• Hutabalang-Pagaranhonas.
