Karang Taruna Dirikan Posko Ceria Pulihkan Psikososial Anak di Tapsel

Posted on

Pengurus Nasional Karang Taruna mendirikan Posko Ceria di Desa Pengkolan, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, sebagai bentuk kepedulian sekaligus respons cepat terhadap kebutuhan psikososial anak-anak terdampak bencana. Posko Ceria difungsikan sebagai ruang ramah anak yang nyaman dan menyenangkan guna membantu pemulihan mental dan emosional anak-anak melalui kegiatan trauma healing berbasis bermain.

Berbagai aktivitas diselenggarakan, mulai dari permainan edukatif, menggambar dan mewarnai, bernyanyi, mendongeng, hingga penguatan emosional yang dipandu oleh para relawan Karang Taruna.

Ketua Bidang Perempuan dan Anak Pengurus Nasional Karang Taruna, Maya Muizatil Lutfillah, menjelaskan pendirian Posko Ceria merupakan wujud komitmen Karang Taruna untuk hadir langsung di tengah masyarakat, khususnya dalam situasi darurat kebencanaan.

“Anak-anak adalah kelompok paling rentan saat bencana. Posko Ceria hadir untuk memastikan mereka tetap memiliki ruang aman untuk bermain, tertawa, dan memulihkan diri secara psikologis,” ujar Maya, dalam keterangan tertulis, Minggu (14/12/2025).

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Nasional Karang Taruna, Malik Haramain, menegaskan Posko Ceria merupakan bagian dari gerakan nasional Karang Taruna dalam merespons bencana secara menyeluruh, tidak hanya pada aspek fisik, tetapi juga aspek sosial dan kemanusiaan.

“Penanganan bencana tidak cukup hanya dengan logistik. Pemulihan sosial dan psikologis, terutama bagi anak-anak, harus menjadi perhatian utama. Posko Ceria ini adalah ikhtiar Karang Taruna untuk memastikan anak-anak tetap terlindungi dan tidak kehilangan harapan,” kata Malik.

Ia menambahkan, keterlibatan relawan muda Karang Taruna di lapangan menunjukkan peran strategis pemuda dalam kerja-kerja kemanusiaan dan penanggulangan bencana.

“Karang Taruna hadir sebagai kekuatan sosial di akar rumput. Para relawan bergerak cepat, bekerja bersama masyarakat, dan menjadi bagian dari proses pemulihan,” tambahnya.

Di sisi lain, salah seorang relawan Karang Taruna yang terlibat langsung dalam kegiatan Posko Ceria, Rizal Hasibuan, mengatakan pendekatan berbasis bermain terbukti membantu anak-anak lebih cepat pulih dari trauma pascabencana.

“Di hari pertama, banyak anak yang masih diam dan terlihat takut. Tapi setelah diajak bermain dan bercerita, mereka mulai berani tertawa dan berinteraksi lagi. Itu tanda pemulihan mulai berjalan,” ujar Rizal.

Seluruh kegiatan di Posko Ceria dilaksanakan dengan mengedepankan prinsip ramah anak, tanpa paksaan, serta berorientasi pada rasa aman. Pelaksanaannya melibatkan kolaborasi antara Pengurus Nasional Karang Taruna, Karang Taruna Kabupaten Tapanuli Selatan, dan masyarakat Desa Pengkolan.

Pemerintah desa dan masyarakat setempat menyambut positif kehadiran Posko Ceria. Mereka menilai program ini sangat membantu anak-anak agar tidak larut dalam rasa takut dan kecemasan pascabencana, sekaligus mendorong mereka kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih ceria.

Ke depan, Posko Ceria direncanakan beroperasi secara berkelanjutan selama masa pemulihan. Program ini juga diharapkan menjadi model pendampingan psikososial anak yang dapat diterapkan di wilayah terdampak bencana lainnya di Sumatera.