Kayuah, Jalur Raga Bhayangkara Kampanyekan Pelestarian Alam di Pacu Jalur

Posted on

ikut memeriahkan Pacu Jalur. Tim yang diberi nama ‘Jalur Raga Bhayangkara’ itu mengkampanyekan pelestarian lingkungan langsung di arena Pacu Jalur, Sungai Kuantan, Kuansing.

Tim Jalur Raga Bhayangkara ini beranggotakan 60 orang. Mereka ikut serta dalam Festival Pacu Jalur kategori eksebisi. Jalur Raga Bhayangkara melawan tim dari instansi lain.

Jalur Raga Bhayangkara tak hanya turun untuk berlomba, tetapi juga membawa pesan kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan. Dari atribut hingga jalur dan dayung yang digunakan semuanya membawa pesan untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Jalur atau perahu yang mereka gunakan bergambar Gajah Domang, ikon Gajah Sumatera di. Tim Jalur Raga Bhayangkara juga membawa pesan untuk menyelamatkan Tesso Nilo lewat tulisan ‘Save Tesso Nilo’ pada lambung perahu dan juga dayung.

Nama Jalur Raga Bhayangkara sendiri lahir dari gagasan Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan. Mereka yang berlomba, sebagian besar adalah anggota Tim Raga, tim kebanggaan Polda Riau dalam menjaga keamanan Bumi Lancang Kuning.

Jalur Raga Bhayangkara ikut dalam defile Pacu Jalur yang disaksikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan sejumlah menteri yang hadir pada pembukaan, Rabu (20/8) lalu.

Tak hanya menteri-menteri, sejumlah duta besar dari negara-negara sahabat juga hadir, antara lain Dubes Banglades, Fiji, Rwanda, Bosnia Herzegovina, Mozambik, perwakilan PBB, Serbia, Bulgaria, Malaysia, Kenya, Azerbaijan, Uni Emirate Arab, Yordania, dan Angola.

membawa pesan moral bahwa melindungi lingkungan adalah tugas bersama. Di balik kemeriahan festival budaya ini, Jalur Raga Bhayangkara menjadi simbol peringatan bahwa budaya dan alam tidak bisa dipisahkan.

“Salam kayuah!” begitu pekikan Jalur Raga Bhayangkara dari gelanggang Pacu Jalur.