Kemendes Gelar Pameran Start Up, Mendes: Bisa Kerja Sama dengan Bumdes-Kopdes

Posted on

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) menggelar Pameran Ide dan Model Bisnis Inovasi Pengembangan Ekonomi Biru bersama Blue Innovative Startup Acceleration (BISA). Mendes Yandri Susanto menyebut program ini bisa bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) hingga Koperasi Desa (Kopdes).

Dalam pameran itu, ada 11 startup yang memamerkan model bisnis dan produknya. Semua start up tersebut memiliki produk inovasi yang difokuskan untuk mengangkat potensi desa.

“Ini artinya peluang, jadi start up bisa juga bersama dengan Bumdes, Badan Usaha Milik Desa dan Koperasi Desa Merah Putih,” kata Yandri dalam sambutannya saat pembukaan pameran di Kantor Kemendes PDT, Jakarta Selatan, Rabu (16/7/2025).

Yandri mengapresiasi beragam inovasi yang dipamerkan oleh para anak muda. Beberapa produk startup itu seperti kepala ikan menjadi biostimulan, jaring bekas jadi paving block, hingga perahu listrik ramah lingkungan.

Menurutnya, semua inovasi punya prospek untuk dikembangkan dan didukung pemerintah. Dia mengatakan kerja sama paling memungkinkan dilakukan lewat pendanaan dana desa dari Bumdes, dan Kopdes.

“Ini kalau bisa kerja sama dengan Bumdes atau Kopdes. Kopdes kan sangat gampang sekarang cari modal dengan tanpa agunan, dengan bunga sangat rendah. Bumdes kan ada juga yang bisa disupport dari dana desa untuk permodalannya,” ujarnya.

Yandri mengatakan pola pikir masyarakat juga perlu diubah agar desa lebih maju. Menurutnya, pendampingan dan pemberdayaan jadi kunci untuk melakukan itu.

“Kata kuncinya dua ini, dua ini saja. Jadi, kalau ada pemberdayaan seperti tadi, maka insyaallah yang menjadi kendala itu akan menjadi solusi. Atau potensi yang terdiam, insyaallah akan menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis,” kata Yandri.

Dia menjelaskan dari total 75.265 desa di Indonesia, ada 20% atau hampir 16 ribu desa berbatasan dengan laut. Angka ini menurutnya potensi yang besar untuk pengembangan ekonomi biru.

“Ini faktanya Bapak-Ibu, hampir 30 persen itu adalah desa tertinggal. Bayangkan, kaya, tapi tertinggal, manusianya ada, tapi tertinggal. Potensinya luar biasa, tapi tertinggal,” ucap dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *