Kementerian Sosial RI (Kemensos) memperkuat penanganan bencana banjir di Provinsi Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) dengan terus mensuport dan bekerjasama dengan BNPB, TNI, Polri, BPBD, Pemda dan tim relawan. Penyaluran bantuan sembako dan dukungan logistik dilakukan sebagai upaya memperkuat layanan guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Adapun bantuan sembako sendiri disalurkan berdampingan dengan beroperasinya 31 dapur umum di tiga provinsi yang masih melayani puluhan ribu warga terdampak. Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa bantuan sembako dan dapur umum merupakan bagian dari upaya memperkuat penanganan bencana di Sumatera.
“Kita terus berkoordinasi dengan BNPB dan bersama dengan TNI, Polri, BPBD dan tim relawan membantu pemenuhan kebutuhan dasar,” ujar Gus Ipul dalam keterangannya Sabtu (6/11/2025).
Sebagai provinsi dengan dampak banjir paling luas, Aceh menjadi prioritas utama. Kemensos menyalurkan 3.000 paket sembako yang difokuskan pada dua kabupaten, yaitu :
1. Kabupaten Aceh Timur
2. Kabupaten Aceh Utara
Selain sembako, Aceh juga menerima dukungan tambahan berupa perlengkapan kebersihan, tikar, selimut, serta suplai logistik untuk memperkuat operasional dapur umum yang setiap hari memproduksi lebih dari 109 ribu porsi makanan.
Di Sumut, dukungan Kemensos menyasar wilayah dengan konsentrasi pengungsi terbesar seperti Kabupaten Langkat, Mandailing Natal, dan Kota Sibolga dengan bantuan mencakup :
1. Bahan pangan tambahan untuk menjaga kelangsungan dapur umum yang memproduksi 21.110 porsi per hari.
2. Paket kebutuhan dasar bagi kelompok rentan, termasuk lansia, ibu, dan anak.
3. Logistik kedaruratan seperti alat kebersihan, alas tidur, dan perlengkapan mendesak bagi warga di pos pengungsian terpadu.
Dukungan ini memastikan suplai logistik tetap stabil sepanjang masa tanggap darurat, terutama bagi ribuan warga yang masih tinggal di lokasi pengungsian.
Sementara di Sumbar, Kemensos memperkuat bantuan menyusul dinamika situasi banjir yang mulai surut di beberapa titik, yaitu :
1. Penambahan stok pangan bagi warga yang masih bertahan di rumah-rumah terdampak.
2. Logistik pemulihan awal seperti terpal, tikar, perlengkapan keluarga, dan paket kebersihan.
3. Dukungan untuk wilayah yang masih membutuhkan suplai pangan pasca-operasional dapur umum, khususnya di Agam dan Padang Pariaman.
Bantuan ini melanjutkan kerja besar dapur umum yang sebelumnya menghasilkan 34.254 porsi makanan per hari selama puncak bencana. Dengan serangkaian dukungan ini, Kemensos menegaskan bahwa penanganan bencana bukan hanya soal distribusi bantuan, tetapi memastikan setiap warga terdampak kembali aman, terlindungi, dan memperoleh akses pada layanan dasar.
Lebih lanjut, intervensi dilakukan secara berlapis mulai dari respons cepat, penyediaan kebutuhan mendesak, hingga pendampingan bagi kelompok rentan agar pemulihan dapat berlangsung lebih cepat dan menyeluruh.
