Kementrans & UGM Kolaborasi Perkuat Pengembangan Kawasan Transmigrasi

Posted on

Kementerian Transmigrasi (Kementrans) menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), hari ini. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat pengembangan kawasan transmigrasi antara lain melalui jejaring pendidikan, riset, dan pemberdayaan masyarakat.

Kolaborasi tersebut antara lain mencakup pendataan produk unggulan, penguatan kapasitas SDM lewat beasiswa Patriot, hingga dukungan terhadap hilirisasi sektor. UGM sendiri sudah memiliki pengalaman dalam agroteknologi yang hasilnya sudah diekspor.

“Presiden ingin pertumbuhan ekonomi naik, tapi kemiskinan tidak boleh meningkat, justru tugas kita harus mengentaskan kemiskinan. Kami mengajak para kampus di Indonesia untuk aktif dan progresif mendukung Transformasi Paradigma Baru Transmigrasi, karena Pendidikan Tinggi dinilai mampu dan paham mendukung konsep baru transmigrasi berbasis pendidikan,” kata Menteri Transmigrasi, Iftitah dalam keterangan tertulis, Rabu (14/5/2024).

Iftitah Sulaiman menyampaikan terima kasih atas dukungan UGM dan menekankan pentingnya peran kampus dalam mendampingi pemerintah. Hal ini untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang merata tanpa menambah angka kemiskinan.

“Yang paling mulia adalah yang paling bermanfaat inilah hakikat school of life bagi generasi muda. Ini memberikan warna khusus dan mengenalkan bahwa transmigrasi sekarang diisi oleh pendidikan tinggi,” ungkap Iftitah.

Dia menambahkan Kementerian Transmigrasi membuka ruang bagi kampus untuk menjadikan kawasan transmigrasi sebagai living laboratory (laboratorium hidup). Hal itu bertujuan agar mahasiswa tidak hanya mengenal teknologi tapi juga memahami kondisi serta realitas sosial di lapangan dan menjadi agen perubahan yang membawa manfaat nyata.

Sebagai langkah nyata, Kementrans akan mengirimkan 2.000 tim Ekspedisi Patriot untuk bekerja dan melakukan penelitian di lapangan selama satu tahun. Rencananya pembekalan langsung oleh Presiden RI pada November 2025. Kerja sama ini juga membuka peluang kolaborasi internasional dengan universitas mitra UGM dari luar negeri.

“Transmigrasi kini tak lagi sekadar relokasi penduduk, tetapi menjadi strategi pembangunan nasional yang inklusif, modern, dan berbasis ilmu pengetahuan,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor UGM Prof Ova Emilia menyambut baik kerja sama ini dan menyatakan kesiapan UGM untuk berkontribusi lebih besar dalam konsep baru transmigrasi melalui penguatan program-program pengabdian masyarakat dan riset.

“Semangat kerja sama ini sangat sejalan dengan nilai-nilai UGM yang menekankan keberpihakan pada rakyat, kemandirian, dan keberlanjutan. Kami berharap kemitraan strategis ini seperti ‘ada panci ada tutupnya’ klop dan saling melengkapi untuk pembangunan transmigrasi yang lebih baik,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *